- Pemerintah secara resmi mengakui bahwa 45% penyaluran bansos PKH dan sembako tidak tepat sasaran
- Berdasarkan data BPS, total 1.902.433 keluarga penerima (616.367 dari PKH dan 1.286.066 dari bansos sembako) telah dinilai tidak layak lagi menerima bantuan
- Sebagai solusi, pemerintah akan menerapkan sistem digital menggunakan Identitas Kependudukan Digital (IKD)
Suara.com - Sebuah fakta mengejutkan diungkap oleh Pemerintah Republik Indonesia: sebanyak 45 persen bantuan sosial (bansos) untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sembako selama ini salah sasaran.
Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan representasi dari potensi kerugian uang negara yang nilainya fantastis, mencapai Rp14 hingga Rp17 triliun. Dana raksasa yang seharusnya menjadi penyelamat bagi warga miskin, justru menguap dan dinikmati oleh mereka yang tidak berhak.
Pengakuan ini disampaikan melalui akun Instagram resmi Badan Komunikasi (Bakom) Pemerintah, yang dikutip pada Minggu (21/9/2025). Kebocoran anggaran ini menjadi tamparan keras bagi sistem penyaluran bantuan sosial di Tanah Air, yang selama ini menjadi andalan untuk menekan angka kemiskinan.
Data terbaru dari Pemutakhiran Data Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) membeberkan angka yang lebih konkret. Hasilnya, ditemukan sebanyak 616.367 keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan PKH ternyata sudah tidak layak lagi menerima bantuan.
Tak hanya itu, jumlah yang lebih besar tercatat pada program bansos sembako, di mana 1.286.066 keluarga penerima juga dinilai tidak lagi memenuhi kriteria sebagai warga miskin yang patut dibantu.
Artinya, hampir dua juta keluarga yang selama ini rutin menerima uluran tangan pemerintah, teridentifikasi sebagai penerima yang "salah alamat".
Menghadapi carut-marut data ini, pemerintah akhirnya mengakui adanya masalah serius dalam sistem penyaluran bansos. Keakuratan data menjadi biang keladi utama yang menyebabkan bantuan tidak sampai ke tangan yang benar-benar membutuhkan.
"Masih banyakya penyaluran bansos yang tidak tepat sasaran menjadi alasan utama pemerintah untuk segera membenahi sistem yang ada," tulis Bakom Pemerintah di akun Instagramnya.
Sebagai langkah korektif, pemerintah tidak mau lagi menggunakan cara-cara konvensional. Sebuah terobosan berbasis teknologi kini disiapkan untuk menambal kebocoran.
Baca Juga: Catat! Jadwal Penyaluran Bansos Beras dan Minyak Goreng untuk 18 Juta KPM
Solusi yang ditawarkan adalah Program Pilot Perlindungan Sosial (Perlinsos) Digital yang akan mengintegrasikan data penerima dengan sistem Identitas Kependudukan Digital (IKD).
Dengan pemanfaatan IKD, data setiap warga negara akan terverifikasi secara digital dan real-time, meminimalisir celah manipulasi data dan memastikan setiap rupiah bantuan sosial jatuh ke tangan yang tepat.
Pemerintah menyebut program ini sebagai langkah strategis untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia secara lebih efektif dan tepat sasaran.
Berita Terkait
-
Catat! Jadwal Penyaluran Bansos Beras dan Minyak Goreng untuk 18 Juta KPM
-
Diminta DPR Tambah Bansos Sembako, Menkeu Purbaya Langsung Sanggupi: APBN Cukup!
-
Menkeu Purbaya Setuju Tambah Bansos Beras 10 Kg Plus Minyak 2 Liter
-
Freelancer dan Ojol Jadi Prioritas Stimulus 'Bansos' Pemerintah, Dapat Apa Saja?
-
Bansos Beras Lanjut, 18 Juta Keluarga Dapat Beras 10 Kg pada Oktober-November
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
Terkini
-
Ribuan Siswa Keracunan, FKBI Nilai Program MNG Telah Langgar Hak Konsumen Anak
-
Tewasnya Bocah 8 Tahun di Penjaringan Jakut Misterius, Polisi Ungkap Fakta Ibu Kos dan TKP Lantai 3
-
Anak-Anak Keracunan, Belatung Ditemukan, Mengapa Program MBG Tak Juga Dihentikan?
-
Meski Berakhir Damai, Danpuspom TNI Pastikan Penyidikan Prajurit Pemukul Ojol Terus Berjalan
-
Dipecat Sebagai Anggota DPRD Gorontolo, Wahyudin Moridu Siap Jadi Sopir Lagi
-
Kapolri Bentuk Tim Khusus 52 Jenderal untuk Reformasi Polri, Bongkar Pasang Besar-besaran Dimulai?
-
Khitanan Anak Kades di Bogor Bikin Geger! Mewahnya Kebangetan, Jalan Ditutup
-
Banyak Siswa Keracunan MBG, FKBI Menuntut Adanya Skema Ganti Rugi dan Pemulihan Korban
-
Kapolri Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri Libatkan Puluhan Jenderal, Berikut Daftarnya!
-
Berkas Lengkap, Gugatan Rp125 Triliun ke Gibran Bakal Lanjut ke Mediasi Pekan Depan