Suara.com - Ancaman penutupan Selat Hormuz oleh Iran adalah salah satu skenario paling menakutkan dalam percaturan geopolitik modern. Bukan karena eskalasi militernya semata, tetapi karena potensi bencana ekonominya yang bersifat global.
Jika jalur sempit yang menjadi urat nadi bagi 21% pasokan minyak dunia ini benar-benar diblokade, efek dominonya akan meruntuhkan stabilitas ekonomi global dalam hitungan hari. Sejumlah negara industri akan menjadi korban utama, jatuh ke dalam jurang resesi dan kelangkaan energi yang parah.
Meskipun terdengar seperti masalah yang jauh di Timur Tengah, dampaknya akan terasa sangat dekat bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam bentuk lonjakan harga BBM yang tak terkendali.
Namun sebelum melihat posisi Indonesia, penting untuk mengetahui negara mana saja yang berada di barisan terdepan untuk menerima pukulan paling telak. Mereka adalah para raksasa industri Asia yang "haus" akan minyak dari Teluk Persia.
Laporan dari berbagai lembaga energi dan keuangan internasional secara konsisten menempatkan negara-negara berikut dalam daftar paling rentan. Media sekelas Reuters pun pernah menggarisbawahi betapa krusialnya jalur ini bagi perekonomian Asia.
"Setiap gangguan pada pengiriman di Selat Hormuz akan memicu lonjakan harga minyak mentah yang signifikan dan pada akhirnya akan merugikan konsumen di seluruh dunia. Namun, negara-negara Asia seperti Tiongkok, India, Jepang, dan Korea Selatan, yang merupakan pembeli terbesar minyak mentah dari Teluk, akan menjadi yang paling rentan," tulis Reuters dalam salah satu analisisnya, (18/4/2024).
Berikut adalah daftar negara yang akan paling sengsara jika skenario terburuk itu terjadi:
1. Tiongkok: Sang Raksasa yang Terancam Lumpuh
Sebagai "pabrik dunia" dan importir minyak mentah terbesar secara global, Tiongkok menempatkan dirinya di posisi paling berbahaya. Hampir setengah dari total impor minyaknya berasal dari Timur Tengah dan harus melewati Selat Hormuz.
Baca Juga: 'Ramalan' Cak Nun 12 Tahun Lalu Terbukti: Iran Diserang, Saudi Bela Israel, Indonesia Terbelah
Jika pasokan ini terputus, mesin industri Tiongkok yang menggerakkan ekonomi global akan terancam mati suri, memicu krisis manufaktur dan pengangguran massal yang belum pernah terjadi sebelumnya.
2. Jepang dan Korea Selatan: Macan Asia yang Kehabisan Energi
Kedua negara ini adalah contoh sempurna dari kekuatan ekonomi teknologi tinggi yang miskin sumber daya alam. Jepang mengimpor sekitar 90% minyaknya dari Timur Tengah, sementara Korea Selatan berada di angka 70-80%.
Tanpa aliran minyak dari Hormuz, ekonomi mereka yang sangat bergantung pada ekspor barang-barang canggih seperti mobil dan elektronik akan berhenti total. Cadangan strategis mereka hanya akan mampu bertahan dalam hitungan bulan sebelum kelumpuhan total terjadi.
3. India: Mesin Pertumbuhan yang Terancam Mogok
Dengan populasi lebih dari 1,4 miliar jiwa dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, kebutuhan energi India meroket. Sekitar 60% impor minyak mentah India dikirim melalui Selat Hormuz.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Verrell Bramasta Terjebak di Iran, Benarkah?
-
'Ramalan' Cak Nun 12 Tahun Lalu Terbukti: Iran Diserang, Saudi Bela Israel, Indonesia Terbelah
-
Pengungsi Israel Terlibat Perkelahian di Penampungan, Semprotan Merica Picu Kepanikan Massal
-
Donald Trump Serang Fasilitas Nuklir Iran, Bernie Sanders Geram: Ini Tidak Konstitusional!
-
Siapa Baoxia Liu? Buronan FBI Dihargai Rp245 Miliar Terkait Perang Iran-Israel
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
Terkini
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Wamen P2MI: Kendala Utama Bahasa
-
DPR Ragu Pindah ke IKN Tahun 2028? Puan: Tunggu Dulu, Belum Lihat Kajiannya
-
Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Erupsi Berulang Tercatat dalam Sepekan
-
Balita di Bengkulu Muntahkan Cacing, Cak Imin Minta Kemenkes Usut Tuntas Akar Masalah
-
Bungkam Usai Diperiksa KPK, Bupati Pati Atur Lelang dan Dapat Fee Proyek?
-
Viral Canda 'Rampok Uang Negara', Anggota DPRD Gorontalo Dipanggil KPK soal Harta Minus Rp 2 Juta
-
PKB 'Sentil Jokowi' Soal Prabowo-Gibran 2 Periode: Ojo Kesusu, Jangan Azan Dulu!
-
DPR Pertanyakan Konsep 'Ibu Kota Politik' IKN, Minta Penjelasan Mendagri
-
KPK Buru 'Juru Simpan' Uang Korupsi Kuota Haji, Identitas Masih Rahasia
-
Mengapa Polisi Sukitman Lolos dari Maut G30S PKI hingga Jadi Saksi Kunci?