Ketinggian ini menjadi faktor pembatas utama bagi performa helikopter.
Gerry menjelaskan bahwa untuk mengangkat korban menggunakan tali (hoisting), helikopter harus berada dalam posisi diam di udara (hover).
Ada dua jenis hover, yakni Hover In Ground Effect (IGE) dan Hover Out of Ground Effect (OGE).
Hover IGE terjadi ketika helikopter terbang rendah (sekitar 10-15 meter) di atas permukaan datar, di mana ia mendapat "bantalan" dari tekanan udara yang dipantulkan tanah. Ini tidak mungkin dilakukan di lereng gunung.
Oleh karena itu, helikopter harus melakukan Hover OGE, atau melayang tanpa bantuan pantulan dari daratan. Di sinilah masalah utamanya.
"Untuk helicopter AW139 (milik BASARNAS), ketinggian maksimum untuk hover OGE adalah 8.130 kaki diatas permukaan laut. Untuk AS365, hover OGE maksimum bisa dilakukan di 3.740 kaki," jelas Gerry.
Dengan korban berada di 9.400 kaki, kedua tipe helikopter andalan BASARNAS tersebut secara teknis tidak memiliki kemampuan untuk melakukan hover dan hoisting di ketinggian tersebut.
"Jadi disini bisa kelihatan, heli BASARNAS tidak akan bisa melakukan hoisting rescue korban, mau cuacanya bagus sekalipun," tegasnya.
Sebagai perbandingan, helikopter militer sekelas Blackhawk pun memiliki batas Hover OGE maksimal di 6.200 kaki.
Baca Juga: Tragedi Rinjani: Di Balik Evakuasi Mustahil, Mengapa Netizen Brasil Ramai 'Mengadu' ke Prabowo?
Penjelasan Gerry memicu diskusi lebih lanjut. Seorang warganet berkomentar bahwa peralatan evakuasi Indonesia belum memadai.
"Mungkin dengan medan yang ada petugas kelabakan, ditambah alat-alat yang terbatas. Biar ini jadi pelajaran untuk nama Indonesia di kancah internasional," komentarnya.
Gerry menimpali bahwa faktor cuaca di pegunungan Indonesia sangat tidak bisa diprediksi.
"Apalagi di ketinggian segitu. Plus, buat ketinggian segitu, buat search and rescue, heli mana yang bisa? Yang bisa mending taruh di Papua. Lebih dibutuhkan di sana," balasnya, menyinggung soal prioritas alokasi aset.
Di sisi lain, perdebatan juga menyentuh soal tanggung jawab pengelola wisata yang dianggap tidak kompeten sehingga insiden tragis ini bisa terjadi.
Kontributor : Chusnul Chotimah
Berita Terkait
-
Jejak Maut Juliana Marins Terulang, Rinjani Kembali Celakai Wisatawan, Bagaimana Keamanannya?
-
Viral! Bocah Bule Sendirian Taklukkan Gunung Rinjani, Netizen Sindir Tragedi Pendaki Brasil
-
Usai Geger Tewasnya Juliana Marins, Kini Bule Swiss Jatuh di Gunung Rinjani, Gimana Nasibnya?
-
Pahlawan Rinjani dan Diaspora Toraja: Kisah di Balik Donasi Rp1,3 Miliar dari Brasil
-
Pasca Insiden Juliana Marins, Pendaki Rinjani Kini Wajib Menginap Dulu di Sembalun
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Bangunan Parkir 2 Lantai Runtuh di Koja, Polisi Turun Tangan Selidiki
-
TNI Bubarkan Aksi Bawa Bendera GAM di Aceh, Satu Orang Terciduk Bawa Pistol dan Rencong
-
Bukan Cuma Lokal, Turis Eropa Serbu Kota Tua Jakarta Saat Natal: Ternyata Ini yang Mereka Cari
-
Pratikno: Januari 2026, Siswa Terdampak Bencana Sumatra Dipastikan Kembali Sekolah
-
Pemerintah Cabut Izin Jutaan Hektare Sawit dan Segel 5 Perusahaan Tambang
-
RI Tak Main-main! Bintang Porno Bonnie Blue Diadukan ke Inggris Usai Lecehkan Bendera Merah Putih
-
Pesan Mendagri ke Daerah Kaya: Jangan Simpan Anggaran, Bantu Korban Bencana
-
Prabowo: Pemerintah Tak Libur, Fokus Pulihkan Aceh dan Sumatra
-
Geger Video Bom di Bandara Batam, Kapolda Kepri: Hoaks! Pelaku Sedang Kami Kejar
-
Kejar Target Akhir Tahun, Seskab Teddy dan BP BUMN Percepat Pembangunan 15.000 Rumah Pascabencana