Suara.com - Sebuah surat berisi tuntutan politik tingkat tinggi, yakni pemakzulan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, kini berada dalam status menggantung di kompleks parlemen, Senayan.
Usulan yang diajukan secara resmi oleh Forum Purnawirawan Prajurit TNI itu seolah membentur dinding birokrasi dan kehati-hatian politik, memicu pertanyaan publik mengenai keseriusan para wakil rakyat dalam menindaklanjuti aspirasi tersebut.
Pemandangan paling jelas datang dari dua pucuk pimpinan lembaga legislatif. Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, secara terang-terangan mengaku belum bisa mengambil langkah apapun terkait usulan tersebut.
Alasan utamanya, ia mengklaim surat resmi dari para purnawirawan TNI itu belum sampai ke tangannya, bahkan pihak sekretariat pun belum memberikan laporan terbaru.
"Saya harus jujur bahwa hingga hari ini saya belum mendapatkan pembaruan informasi dari pihak Sekretariat," ungkap Muzani di Komplek Parlemen, Senayan, pada Rabu (25/6/2025).
Ia menambahkan bahwa dirinya baru kembali aktif berkantor setelah masa reses, sehingga belum sempat menanyakan lebih lanjut.
"Teman-teman di Sekretariat belum melaporkan, dan saya juga belum bertanya karena baru masuk hari ini," katanya.
Lebih jauh, politisi Partai Gerindra ini juga memastikan bahwa belum ada komunikasi atau agenda pembahasan di antara para pimpinan MPR untuk membahas permintaan pemakzulan Gibran.
Sikap "belum tahu" ini seolah menjadi jawaban standar saat ditanya mengenai kelanjutan usulan tersebut.
Baca Juga: Usulan Purnawirawan Terancam Mejan, Pemakzulan Gibran Macet di Meja DPR?
"Belum ada (komunikasi). Mungkin saja suratnya sudah ada, tapi saya benar-benar belum mengetahuinya. Belum, belum," tegas Muzani.
Sikap serupa, meski dengan narasi yang sedikit berbeda, ditunjukkan oleh pimpinan DPR RI. Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, mengakui keberadaan surat tersebut namun menekankan bahwa parlemen tidak akan gegabah.
Menurutnya, surat itu masih tertahan di tingkat Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR dan belum diteruskan ke meja pimpinan. Dasco beralasan, pihaknya perlu bersikap ekstra hati-hati karena ada banyak surat yang masuk dengan mengatasnamakan kelompok purnawirawan.
"Kami menerima beberapa surat dari forum purnawirawan, dan yang mengatasnamakan purnawirawan itu kan ada banyak. Jadi kami harus menyikapinya dengan sangat berhati-hati," kata Dasco sehari sebelumnya, Selasa (24/6/2025).
Dasco berjanji bahwa surat tersebut akan dikaji secara cermat sebelum DPR mengambil sikap resmi. Prosesnya pun harus sesuai mekanisme, yakni dibahas terlebih dahulu dalam Rapat Pimpinan (Rapim) dan Badan Musyawarah (Bamus) sebelum diputuskan lebih lanjut.
"Surat itu secara resmi belum dikirim oleh Setjen DPR ke pimpinan. Jika sudah dikirim, akan kami bahas di Rapim dan Bamus sesuai mekanisme, mungkin besok atau pekan depan," jelasnya.
Berita Terkait
-
Blak-blakan Ketua MPR Soal Surat Usul Pemakzulan Gibran dari Purnawirawan TNI: Saya Belum...
-
Usulan Purnawirawan Terancam Mejan, Pemakzulan Gibran Macet di Meja DPR?
-
Wapres Gibran Ziarah ke Makam Sukarno, Gerindra: Bung Karno Bukan Milik Satu Kelompok Saja
-
Mendagri Disorot Usai Banyak Masalah Diselesaikan Prabowo, Ahmad Muzani: Jangan Jadi Beban Presiden
-
Surat Pemakzulan Gibran Belum Dibacakan di Paripurna DPR, Dasco: Kita Sikapi Hati-hati Dulu
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Pelanggar Kawasan Tanpa Rokok di Jakarta Terancam Sanksi Kerja Sosial
-
Usut Kasus Korupsi Proyek Jalan, KPK Geledah Rumah Gubernur Kalbar Ria Norsan
-
Dicap Proyek Politik, Prof Sulfikar Amir Blak-blakan Kuliti MBG: Brutal!
-
Ahmad Ali CS Dikabarkan Gabung PSI, Jawaban Resmi Baru Muncul Malam Ini
-
Mengurai Benang Kusut Ijazah Gibran, Entrepreneur Ini Sebut Pembelaan Dian Hunafa Bohong
-
Dianggarkan Rp15,3 Miliar, Ahmad Luthfi Tinjau Langsung Perbaikan Jalan TodananNgawen Blora
-
Pecah Bintang! Ade Safri yang Jerat Eks Ketua KPK Firli Bahuri Tersangka Kini Jabat Dirtipideksus
-
Komisi VI DPR Sepakat Hapus Status Kementerian BUMN, Kini Jadi Badan Pengaturan
-
Viral! Pelajar SMA di Jaktim Ditahan Polda Metro Jaya, Tulis Surat Minta Bantuan Hukum
-
Gubernur Bobby Nasution Pastikan Perbaikan Jalan Rusak Labura-Toba Mulai Dikerjakan Tahun Ini