Suara.com - Perwira militer Israel (IDF) diduga telah memberikan perintah untuk secara sengaja menargetkan dan menembak warga Palestina yang tidak bersenjata di lokasi-lokasi distribusi bantuan di Jalur Gaza selama sebulan terakhir. Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh surat kabar ternama Israel, Haaretz, Jumat (27/6/2025).
Mengutip keterangan dari tentara Israel yang bertugas di Gaza dan tidak disebutkan namanya, Haaretz menyatakan bahwa para komandan memerintahkan pasukan untuk melepaskan tembakan ke arah warga sipil yang berkumpul di dekat pusat bantuan, meskipun mereka tidak menimbulkan ancaman apa pun.
Salah seorang tentara Israel bahkan dilaporkan menyatakan bahwa, "IDF sepenuhnya telah melanggar kode etik di Jalur Gaza."
Menanggapi tuduhan serius ini, Jaksa Agung Militer Israel telah memerintahkan tim internal pencari fakta IDF untuk meluncurkan penyelidikan atas dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukannya di wilayah kantong tersebut.
Situasi di lapangan semakin mengkhawatirkan. Pada Selasa akhir Juni, Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) menyatakan bahwa sejak 27 Mei, sedikitnya 410 orang tewas saat mencoba mendapatkan bantuan kemanusiaan di pusat-pusat distribusi yang dioperasikan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF).
Krisis ini diperparah oleh kebijakan Israel yang menolak bekerja sama dengan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), badan kemanusiaan utama di wilayah tersebut.
Pada awal 2024, parlemen Israel mengesahkan undang-undang yang bertujuan melarang total aktivitas UNRWA di Israel dan wilayah pendudukannya. Langkah ini diambil setelah Israel menuduh beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada Oktober 2023. Namun, PBB menegaskan bahwa Israel belum memberikan bukti apa pun untuk mendukung tuduhannya.
Sebagai gantinya, Israel dan Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang didukung AS membuka titik-titik distribusi makanan alternatif. Akan tetapi, proses penyaluran bantuan ini justru sering diwarnai dengan serangan mematikan terhadap warga Palestina yang putus asa mencari makanan.
Serangan Israel di Jalur Gaza sendiri kembali berlanjut pada 18 Maret, dengan dalih penolakan Hamas terhadap proposal gencatan senjata yang diajukan AS.
Baca Juga: Ayatollah Ali Khamenei Diancam Bakal Dibunuh Israel, Dubes Iran: Dia Bukan Pihak yang Memulai Perang
Meski begitu, pada 19 Mei, seorang jurnalis Axios mengutip pejabat senior Israel yang melaporkan bahwa Kabinet Keamanan Israel telah memutuskan untuk melanjutkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui jalur yang ada. Menurut skema yang diusulkan, GHF akan menyalurkan bantuan ke titik-titik terpusat di Gaza selatan yang sepenuhnya dikendalikan oleh militer Israel.
Kondisi ini menuai kritik tajam. Pada 20 Mei, Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, menuduh Israel menggunakan bantuan kemanusiaan sebagai alat untuk memindahkan paksa warga Palestina.
Berita Terkait
-
Ayatollah Ali Khamenei Diancam Bakal Dibunuh Israel, Dubes Iran: Dia Bukan Pihak yang Memulai Perang
-
Iran Tegaskan Menteri Luar Negerinya Bertemu Vladimir Putin Bukan Ingin Meminta Bantuan!
-
Iran Mengaku Perekonomian Negaranya Tidak Terlalu Terganggu Usai Agresi Israel
-
Ada Kelompok Menentang Kebijakan Pemerintah, Iran Yakin Masyarakat Bakal Bersatu Hadapi Agresi
-
Iran Beri Lampu Hijau Akhiri Serangan ke Israel, Tapi Ada Syaratnya!
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
Terkini
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak
-
Khawatir NU Terpecah: Ini Seruan dari Nahdliyin Akar Rumput untuk PBNU
-
'Semua Senang!', Ira Puspadewi Ungkap Reaksi Tahanan KPK Dengar Dirinya Bebas Lewat Rehabilitasi
-
Berkaca dari Tragedi Alvaro, Kenapa Dendam Orang Dewasa Anak Jadi Pelampiasan?
-
DPR Sebut Ulah Manusia Perparah Bencana Sumatera, Desak Ditetapkan Jadi Bencana Nasional
-
Ngeri! Gelondongan Kayu Hanyut Saat Banjir Sumut, Disinyalir Hasil Praktik Ilegal?
-
Rentetan Proses Pembebasan Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi: Keppres Keluar Pagi, Bebas di Sore Hari