Suara.com - Proses pemilihan calon Duta Besar Republik Indonesia untuk 24 negara sahabat memasuki babak krusial di parlemen, namun prosesnya yang tertutup rapat memicu tanda tanya publik. Menjawab hal ini, Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa kerahasiaan tersebut adalah bagian dari prosedur, bukan untuk menyembunyikan sesuatu.
Puan meminta publik tidak salah paham terhadap mekanisme uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap calon duta besar yang digelar secara tertutup oleh Komisi I DPR.
"Bukan kami rahasiakan, tapi tata tertibnya memang seperti itu," kata Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dilansir Antara, Kamis (3/7/2025).
Ia menjelaskan bahwa alur pembahasan sudah diatur dalam tata tertib DPR, di mana nama-nama calon tidak diumumkan secara terbuka di awal proses.
"Jadi bukannya ini dirahasia-rahasiain, aturannya memang tadi juga dalam paripurna, saya membacakan sesuai dengan tata tertib akan dibahas secara rahasia tanpa menyebut nama, kemudian akan dilakukan fit and proper, setelah itu selesai baru akan diumumkan," terangnya.
Puan bahkan menyadari kemungkinan nama-nama tersebut akan bocor ke publik sebelum pengumuman resmi. Namun, ia menegaskan bahwa jika itu terjadi, kebocoran itu bukan berasal dari pihaknya.
"Nanti akan diumumkan bahwa negara ini, walaupun nanti mungkin akan bocor, tapi bukan kami yang akan mengumumkan," ujar dia.
Kewenangan penuh untuk menilai kelayakan dan mengumumkan hasilnya, kata Puan, berada di tangan Komisi I DPR. Publik diminta untuk menunggu hasil dari proses tersebut.
"Nanti dalam fit and proper itu kan akan dinyatakan bagaimana nanti kemudian Komisi I menyatakan apakah orang tersebut pantas, tidak pantas, boleh diajukan atau tidak diajukan, dan lain-lain sebagainya," katanya.
Baca Juga: Surat Forum Purnawirawan soal Pemakzulan Gibran Belum Ada di Mejanya, Puan: Kita Akan Proses Nanti
Proses ini menjadi sorotan mengingat ada sejumlah posisi duta besar strategis yang hingga kini masih kosong, di antaranya Dubes RI untuk Amerika Serikat, Jerman, Korea Utara, serta Perwakilan Tetap RI di Markas PBB Jenewa dan New York.
Berita Terkait
-
Surat Forum Purnawirawan soal Pemakzulan Gibran Belum Ada di Mejanya, Puan: Kita Akan Proses Nanti
-
DPR Dicap Melempem soal Pemakzulan Gibran, Bivitri Soroti Puan: PDIP Belum Terbuka Bagian KIM Plus
-
Hasto Bakal Jalani Tuntutan Hari Ini, Puan: Jalani Proses Hukumnya dengan Sebaik-baiknya
-
Siapa Saja Mereka? Nama Calon Dubes RI Beredar di DPR, Uji Kelayakan Segera Digelar
-
Nama Calon Dubes RI, Termasuk untuk Amerika Sudah di Meja Pimpinan DPR, Kapan Diproses?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Gebrakan Pramono Anung Lantik 2.700 Pejabat Baru DKI Dalam 2 Pekan, Akhiri Kekosongan Birokrasi
-
Pesan Menteri Brian ke Kampus: Jangan Hitungan Bantu Anak Tak Mampu, Tak akan Bangkrut!
-
Revisi UU Pemerintahan Aceh: DPR Desak Dana Otsus Permanen, Apa Respons Pemerintah?
-
DPR, Pemkot, dan DPRD Surabaya Satu Suara! Perjuangkan Hak Warga Atas Tanah Eigendom ke Jakarta
-
Pramono: Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Berhak Terima KJP Plus
-
KPK Bentuk Kedeputian Intelijen, Jadi Mata dan Telinga Baru Tangkap Koruptor
-
Minta Pemerintah Pikirkan Nasib Bisnis Thrifting, Adian: Rakyat Butuh Makan, Jangan Ditindak Dulu
-
Peneliti IPB Ungkap Kondisi Perairan Pulau Obi
-
Ngaku Dikeroyok Duluan, Penusuk 2 Pemuda di Condet: Saya Menyesal, Cuma Melawan Bela Diri
-
Kepala BGN: Minyak Jelantah Bekas MBG Diekspor Jadi Avtur Singapore Airlines, Harganya Dobel