Suara.com - Memasuki tahun ajaran baru seringkali menjadi momen yang penuh tekanan bagi banyak orang tua, terutama terkait biaya membeli seragam sekolah.
Namun, angin segar datang dari berbagai daerah di Indonesia. Sejumlah pemerintah daerah (pemda) meluncurkan program seragam sekolah gratis.
Sebuah langkah konkret untuk memastikan tidak ada anak yang terkendala pendidikannya hanya karena urusan pakaian.
Dari Pasaman di Sumatera Barat hingga Sorong di Papua Barat Daya, program ini menjadi bukti nyata keberpihakan pemerintah terhadap pendidikan inklusif.
Inisiatif ini tidak hanya meringankan beban ekonomi keluarga. Tetapi juga menjadi investasi strategis dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) masa depan.
Sinergi Pemda dan Baznas di Pasaman
Di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, sebanyak 5.400 siswa tingkat SD dan SMP kini bisa tersenyum lega.
Pemerintah kabupaten, bersinergi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), menyalurkan bantuan seragam gratis dengan total anggaran mencapai Rp1,25 miliar.
Bupati Pasaman, Welly Suhery, menegaskan bahwa program ini adalah wujud nyata komitmen pemerintahannya di bidang pendidikan.
Baca Juga: Pendidikan Tanpa Etika: Ketika PPDB Jadi Ajang Suap dan Jalur Belakang
"Program seragam gratis ini bukan sekadar seremonial. Ini merupakan langkah awal yang terus kita kawal pelaksanaannya. Kita pastikan bersama bahwa program ini benar-benar terealisasi dan dirasakan oleh masyarakat," ujar Bupati Welly Suhery saat peluncuran program.
Ia juga menekankan pentingnya penyaluran yang tepat sasaran, memastikan bantuan diterima oleh keluarga yang benar-benar membutuhkan.
"Kita tidak ingin mendengar adanya penyalahan sasaran bantuan. Berikan pada yang berhak menerima. Amanah ini akan kita pertanggungjawabkan ke hadapan Allah SWT," tegasnya.
Ketua Baznas Pasaman, Asnil, menambahkan bahwa kolaborasi ini adalah bagian dari misi Baznas untuk mengentaskan kemiskinan melalui pilar pendidikan.
Rinciannya, bantuan disalurkan kepada 3.700 siswa SD (Rp740 juta) dan 1.700 siswa SMP (Rp510 juta).
Tanah Papua Prioritas untuk Siswa Kurang Mampu
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
Terkini
-
KPK Klaim Punya Bukti Penghilangan Barang Bukti oleh Maktour dalam Kasus Haji
-
Mendagri Puji Pesona Alam Hingga Kekayaan Sejarah Banda Neira Saat Resmikan Banda Heritage Festival
-
Ira Puspadewi Dapat Rehabilitasi, ICW: Presiden Prabowo Harus Berhenti Intervensi Kasus Korupsi
-
Kuasa Hukum Bongkar Fakta Baru: Tiga Sidik Jari di Lakban Arya Daru Dibiarkan Tanpa Analisis
-
Keluarga Veteran di Matraman Tolak Pengosongan Rumah Rampasan Belanda: Bukan Rumah Dinas!
-
PWNU Serukan Islah! Kiai Daerah Minta Gus Yahya dan Rais Aam Akhiri Konflik Jelang Muktamar
-
Jeritan Hati Anak Riza Chalid dari Penjara: Ayah Saya Difitnah, Saya Bukan Penjahat Besar
-
Setuju TNI Jaga Kilang, Bahlil Bicara Sabotase dan Potensi Ancaman
-
Sindir Ada Pihak Tak Waras Beri Informasi Sesat, Rais Syuriyah Bawa-bawa Elite NU
-
KPK Sebut Belum Terima Salinan Keppres Rehabilitasi, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Batal Bebas Besok?