Suara.com - Kasus kematian misterius diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (39), kini memasuki babak baru. Polda Metro Jaya resmi mengambil alih penyelidikan dari Polsek Metro Menteng, dengan target penyelesaian yang ambisius: satu minggu.
Arya Daru Pangayunan ditemukan dalam kondisi tragis dengan kepala terbungkus lakban di kamar indekosnya, kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.
Lantas, apa yang membuat Polda Metro Jaya turun tangan langsung dan begitu yakin bisa menuntaskan kasus ini dalam waktu singkat?
Polda Turun Tangan, Target Seminggu Terungkap
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengungkapkan, pengalaman menjadi alasan utama penarikan kasus ini ke tingkat Polda. Menurutnya, penyidik di Polda Metro Jaya sudah sangat terbiasa menangani kasus-kasus rumit seperti ini.
"Hal yang kayak gini, kami di Polda Metro Jaya sudah banyak sekali pengalamannya," kata Karyoto saat ditemui di kawasan Indonesia Arena, Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2025) malam.
Karyoto menegaskan, kasus ini sekarang ditangani langsung oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum). Seluruh barang bukti, mulai dari rekaman CCTV, laptop, ponsel, hingga hasil autopsi, sedang dianalisis secara mendalam.
"Semua biar kami pelajari dulu, setelah waktunya kita bisa membuat kesimpulan final. Mungkin seminggu lagi selesai Insya Allah,” katanya.
Misteri Rekaman CCTV Terakhir
Baca Juga: Polda Beberkan Alasan Ambil Alih Kasus Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru, Kapolda: Seminggu Selesai!
Misteri kematian Arya Daru Pangayunan perlahan mulai menemui titik terang. Salah satu kunci utama penyelidikan berada pada rekaman kamera CCTV yang menangkap momen-momen terakhir korban sebelum ditemukan tewas pada Selasa, 8 Juli 2025.
Rekaman pada Senin, 7 Juli 2025, malam menunjukkan Arya memasuki area indekos seorang diri sekitar pukul 23.23 WIB. Ia tampak mengenakan kemeja lengan pendek yang kancingnya dibiarkan terbuka, celana panjang, dan kaus kaki hitam.
Arya sempat terekam berjalan keluar pagar sambil membawa sebuah kantong plastik hitam. Namun, dua menit kemudian pada pukul 23.25 WIB, ia kembali masuk ke dalam kos tanpa kantong plastik tersebut.
Dalam video itu, tidak ada gelagat aneh atau interaksi dengan orang lain. Arya terlihat tenang saat melangkah masuk kembali ke kamarnya. Momen itulah yang menjadi kali terakhir ia terlihat hidup.
Potongan video ini kini menjadi pusat analisis forensik, merangkai teka-teki yang belum terpecahkan: apakah Arya Daru tewas karena bunuh diri, atau ada campur tangan pihak lain? Polisi masih terus mendalami semua bukti untuk menjawab pertanyaan besar di balik pintu kamar kos Arya Daru.
Berita Terkait
-
Polda Beberkan Alasan Ambil Alih Kasus Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru, Kapolda: Seminggu Selesai!
-
Ambil Alih Kasus Kematian Diplomat Muda Arya Daru Pangayunan, Irjen Karyoto: Seminggu Selesai!
-
Rekaman CCTV Gerak-gerik Diplomat Muda Arya Daru Pangayunan Sebelum Tewas, Bawa Plastik Hitam
-
Membongkar 'Locked-Room Mystery' Diduga Modus Kematian Arya Daru: Saat TKP Berbicara Bohong
-
Detik- detik Diplomat Kemlu Tewas dengan Wajah Dilakban: Misteri Smart Lock dan Pesan Ojol Terakhir
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Rano Karno: Lewat LPDP Jakarta, Pemprov DKI Kejar Tambahan Tenaga Dokter Spesialis
-
Katib PBNU Tajul Mafakhir ke Gus Yahya: Tak Terima Dicopot? Bawa ke Majelis Tahkim
-
BPJS Kesehatan Ungkap Data Mengejutkan: 454 Puskesmas Belum Memiliki Dokter Umum
-
Penyisiran Ulang Sungai di Bogor, Polisi Temukan Rahang Bawah Diduga Milik Alvaro
-
Pakar Hukum UGM Ingatkan KPK Soal Kasus ASDP: Pastikan Murni Fraud, Bukan Keputusan Bisnis
-
Polisi Jadi 'Beking' Korporasi Perusak Lingkungan, Masyarakat Sipil Desak Reformasi Mendesak
-
Respons Gus Yahya Usai Beredar SE Pencopotan dari Ketum PBNU: Dokumen Ilegal Beredar Lewat WA!
-
Miliki Kualitas Data yang Baik, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga
-
PBNU Memanas! Waketum Amin Said: Islah Satu-satunya Jalan, Tak Ada Forum Bisa Copot Gus Yahya
-
Usut Kasus Bupati Ponorogo, KPK Geledah Kantor Swasta di Surabaya