Suara.com - Peristiwa memilukan mengguncang Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, setelah empat orang bocah laki-laki ditemukan dirantai dan kelaparan di dalam rumahnya.
Keempat anak yang berusia antara 6 hingga 14 tahun itu menjadi korban penyekapan dan penyiksaan, dengan kaki dirantai dan dibiarkan kelaparan oleh seorang warga berinisial SP (65).
Kasus ini terungkap secara tidak sengaja pada Minggu (13/7/2025) dini hari, berawal dari aksi nekat salah satu korban yang mencoba mencuri kotak amal masjid karena tidak tahan menahan lapar.
Menurut Kepala Desa (Kades) Mojo, Bagus Muhammad Muksin, pemilik rumah, SP, telah meninggalkan anak-anak tersebut sejak Sabtu (12/7) siang akhir pekan lalu.
SP meninggalkan keempat anak itu tanpa memberikan makanan yang layak.
Dalam rumah itu hanya tersisa singkong sebagai pengganjal perut.
Didorong rasa lapar yang hebat, salah satu anak, MAF (11), berhasil melepaskan diri sekitar pukul 01.30 WIB.
Ia kemudian berjalan menuju sebuah masjid di Desa Kacangan, Andong, dan mencoba mengambil kotak amal.
Tapi, aksinya dipergoki oleh warga setempat. Saat diinterogasi, pengakuan polos MAF membuka tabir penderitaan yang ia dan tiga anak lainnya alami.
Baca Juga: Profil Nicholas Nyoto Prasetyo Dononagoro, Ketua Koperasi BLN Dugaan Investasi Bodong
“Jadi dia seperti bingung mau membuka kotak amalnya, ditanya mengapa ambil karena mau makan adiknya karena satu bulan enggak dikasih makan nasi tapi singkong. Ditanya dia tinggalnya di tempat pelaku,” kata Muksin saat dihubungi pada Minggu (13/7/2025) malam.
Warga yang iba kemudian mengantar MAF kembali ke rumah yang ditunjuk dengan niat untuk menasihati pemilik rumah agar merawat anak-anak itu dengan baik.
Setibanya di lokasi, SP tidak berada di tempat. Namun, pemandangan yang mereka temukan sungguh mengejutkan.
Tiga anak lainnya, VMR (6), SAW (14), dan IAR (11), ditemukan dalam kondisi terikat rantai.
VMR diketahui merupakan adik kandung MAF, keduanya berasal dari Kabupaten Batang.
Sementara SAW dan IAR adalah kakak beradik dari Kabupaten Semarang. Kondisi mereka sangat memprihatinkan.
Berita Terkait
-
Profil Nicholas Nyoto Prasetyo Dononagoro, Ketua Koperasi BLN Dugaan Investasi Bodong
-
Legislator Gerindra Apresiasi Langkah Polisi Tangkap Penganiaya Nenek di Boyolali
-
Dari Sate Pak Kempleng Hingga KRB Cafe, Ini 5 Wisata Kuliner Hits di Boyolali
-
New Zealand Van Java Juga Punya Waterboom! Ini 4 Kolam Renang di Boyolali yang Wajib Dikunjungi
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Kepsek Tampar Siswa, Siswa SMAN 1 Cimarga 'Pindah' ke Sekolah Online: Belajar dari Rumah
-
Hari Kedua, SMAN 1 Cimarga Putar Otak Hadapi Aksi Mogok Belajar Imbas Kepsek Tampar Siswa Merokok
-
Aksi Kepsek SMAN 1 Cimarga Tampar Siswa Merokok di Sekolah, Kini Resmi Dinonaktifkan
-
Utang Iuran BPJS Triliunan Rupiah Siap Diputihkan? Cak Imin: Besok Kita Rapatkan
-
Bestari Barus: Jokowi Inspirasi PSI, Diharap Segera Bergabung
-
PSI Tunda 'Spill' Nama 'Bapak J', Takut Kalah Viral dari Menkeu Purbaya?
-
Kementerian PU Siapkan Pelatihan Konstruksi untuk Santri, Begini Tanggapan Menteri PPPA
-
Tarif Transjakarta Diusulkan Naik Rp1.500, Begini Respons DPRD DKI
-
Diam-diam Periksa Ayah Eks Menpora Dito Ariotedjo, KPK Minta Maaf Baru Umumkan Hari Ini, Mengapa?
-
Buntut Tayangan Kontroversial Trans7, Fungsi KPI Dipertanyakan