Suara.com - Roy Suryo, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga yang dikenal vokal, kembali menarik perhatian publik dengan pernyataan tegasnya di podcast Forum Keadilan TV.
Ia secara gamblang menepis anggapan bahwa kritik-kritiknya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) didasari kebencian pribadi.
Sebaliknya, Roy Suryo menegaskan bahwa motivasinya semata-mata adalah untuk membongkar hal-hal yang dianggapnya tidak benar demi kepentingan publik, bahkan ia mengisyaratkan pernah mengalami insiden misterius di balik gesekan politiknya.
Bukan Dendam Pribadi, Melainkan Tanggung Jawab Moral
Dalam penjelasannya yang lugas, Roy Suryo menekankan bahwa posisinya dalam mengkritisi Jokowi bukanlah karena sentimen personal.
"Tidak ada kebencian pribadi terhadap Jokowi, namun merasa perlu membongkar hal-hal yang dianggapnya tidak benar demi kepentingan publik," ujarnya dengan tegas dalam podcast tersebut.
Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa setiap kritik yang ia sampaikan berasal dari rasa tanggung jawabnya sebagai warga negara yang peduli akan kebenaran dan transparansi dalam pemerintahan.
Ia seolah ingin menegaskan bahwa fokusnya adalah pada substansi permasalahan dan dugaan ketidakberesan, bukan pada sosok individunya.
Isyarat Serangan Metafisik di Balik Pertarungan Opini
Baca Juga: Respons Andreas PDIP Usai Jokowi Merasa Ada Agenda Besar di Balik Isu Ijazah dan Pemakzulan Gibran
Lebih jauh, Roy Suryo juga membagikan pengalaman yang cukup mengejutkan, mengisyaratkan adanya kemungkinan "serangan" di luar nalar yang ia alami.
"Pernah mengalami serangan bersifat metafisik yang ia curigai berkaitan dengan gesekannya dengan pihak tertentu," tutur Roy Suryo.
Pernyataan ini, meskipun tidak dirinci, memberikan gambaran mengenai intensitas dan kompleksitas dinamika yang mungkin ia hadapi di balik layar.
Hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang potensi tekanan yang mungkin dihadapi oleh mereka yang vokal dalam menyuarakan kritik terhadap penguasa.
Siniar tersebut ditutup dengan pesan moral yang sarat makna. Roy Suryo melalui kutipan-kutipan yang disajikannya, menyoroti urgensi kebenaran dan kejujuran, serta mengkritik fenomena pengkultusan individu yang seringkali terjadi dalam politik.
Hal ini memperkuat posisi Roy Suryo sebagai sosok yang mengedepankan prinsip dan integritas, di atas popularitas atau loyalitas buta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Pelajar SMA Indonesia Raih Empat Besar Dunia di Ajang Robotik Internasional Jepang
-
Utang Whoosh Rp116 T Jadi Bom Waktu, Agus Pambagio: Jokowi Gak Mau Dengar Saya dan Pak Jonan
-
Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan LNG, KPK Periksa Didik Sasongko Widi
-
Menlu Buka Suara soal Obrolan Prabowo dan Presiden AS Bocor, Benar Minta Bertemu Anak Donald Trump?
-
Video Diduga Ustaz Tendang Makanan untuk Santri Viral di Media Sosial
-
Ancam Boikot Pertemuan Polda, Keluarga Arya Daru Pilih Ngadu ke Bareskrim Minta Gelar Perkara Khusus
-
Prabowo: Indonesia Selalu Dilibatkan dalam Upaya Perdamaian di Palestina
-
Serangan Udara Picu Eskalasi Konflik Afghanistan-Pakistan: Puluhan Tewas, Rusia Merespon!
-
BGN Kembalikan Anggaran MBG yang Tak Terserap Rp70 T ke Presiden, Tapi Tahun Depan Dapat Rp335 T
-
Bom Waktu Kereta Cepat Whoosh, Jokowi Ditagih Tanggung Jawab Utang Rp118 T dan Rugi Triliunan