Suara.com - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat membongkar jaringan perdagangan bayi lintas negara yang disebut-sebut terhubung ke Singapura.
Dari pengungkapan ini, polisi menangkap 12 tersangka dan menyelamatkan enam bayi yang hendak dijual dengan harga belasan juta rupiah.
Kasus ini bermula dari laporan orang tua di Jawa Barat yang kehilangan anaknya.
Penyelidikan berkembang hingga mengungkap jaringan yang telah beroperasi sejak tahun 2023 dan melibatkan sejumlah peran mulai dari perekrut ibu hamil hingga pembuat dokumen palsu.
Berikut enam fakta penting dari pengungkapan sindikat ini:
1. 12 Tersangka Ditangkap, Semua Perempuan
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar menangkap 12 orang perempuan yang diduga terlibat langsung dalam jaringan perdagangan bayi.
Mereka memiliki peran mulai dari perekrut ibu hamil, pengasuh bayi, pembuat dokumen palsu, hingga pengatur pengiriman ke luar negeri.
“Jumlah tersangka yang kami amankan cukup banyak. Semuanya perempuan dan memiliki peran spesifik dalam jaringan,” ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan.
2. Bayi Dijual Sejak dalam Kandungan
Sebagian bayi dalam jaringan ini sudah “dipesan” bahkan sebelum lahir. Para pelaku membiayai proses persalinan ibu hamil sebagai imbalan atas penyerahan bayi mereka setelah lahir.
Baca Juga: Kasus Bayi Meninggal di RSUD Linggajati Kuningan, Dedi Mulyadi Desak Bupati Ambil Tindakan Tegas
“Ada yang dari kandungan sudah dipesan. Persalinannya dibayar oleh pelaku, lalu bayinya langsung diambil,” kata Direktur Reskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan.
3. Dijual Rp11 Juta hingga Rp16 Juta
Harga satu bayi dipatok antara Rp11 juta hingga Rp16 juta, tergantung kondisi dan kesepakatan dengan calon pembeli.
Transaksi dilakukan secara tertutup dan melibatkan oknum yang paham celah hukum.
4. Enam Bayi Berhasil Diselamatkan
Polisi menyelamatkan enam bayi yang sudah berada di tangan jaringan pelaku.
Lima bayi ditemukan di Pontianak yang akan dikirim ke Singapura, dan satu bayi lain diamankan di Tangerang.
5. Dokumen Palsu Sudah Disiapkan
Para pelaku menyiapkan dokumen-dokumen palsu untuk mendukung pengiriman bayi ke luar negeri.
Berita Terkait
-
Kasus Bayi Meninggal di RSUD Linggajati Kuningan, Dedi Mulyadi Desak Bupati Ambil Tindakan Tegas
-
Hotman Paris Gugat Kasus Bayi Meninggal di RSUD Linggajati, Dedi Mulyadi: Itu Wewenang Bupati
-
Jaringan Perdagangan Bayi Lintas Negara Digulung, Modus Pesan 'Produk' dari Rahim Ibu
-
Terbongkar! Berawal dari Laporan Penculikan, Polisi Ciduk Jaringan Perdagangan Bayi ke Singapura
-
Sindikat Jual Bayi Sejak dari Kandungan, Terungkap dari Penculikan Anak di Jabar
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara