Suara.com - Sebuah selimut yang membungkus tubuh kaku dan lakban kuning terang yang melilit wajah menjadi pemandangan mengerikan saat diplomat muda, Arya Daru Pangayunan, ditemukan tak bernyawa.
Kematiannya di sebuah kamar indekos elite di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi, bukan sekadar berita duka, melainkan awal dari sebuah teka-teki rumit yang harus dipecahkan penyidik kepolisian.
Penjaga kos yang pertama kali menemukan jasad Arya langsung dihadapkan pada sebuah skenario yang janggal.
Korban tidak hanya tewas, tetapi cara kematiannya seolah meninggalkan pesan—sebuah pesan yang kini coba dipecahkan oleh para ahli dan pihak kepolisian.
Fokus utama yang mengusik logika bukanlah sekadar tindak kekerasannya, melainkan properti yang digunakan pelaku: lakban berwarna kuning.
Kejanggalan ini menjadi sorotan utama kriminolog UI, Haniva Hasna, yang melihat lakban tersebut bukan sebagai alat kejahatan biasa, melainkan sebuah simbol yang sengaja ditinggalkan.
Menurutnya, jenis dan warna lakban tersebut sangat tidak lazim untuk kejahatan umum atau bahkan untuk ditemukan di toko-toko kelontong biasa. Ini adalah petunjuk pertama bahwa pelaku telah melakukan persiapan matang.
Diketahui lakban yang melilit wajah Arya berwarna kuning yang sangat terang sekali. Bahannya tebal dan sangat lekat.
Sepengetahuan Haniva, lakban tersebut tidak dijual di toko-toko kelontong atau di toko-toko biasa yang hanya menjual lakban berwarna cokelat dan hitam. Lakban warna kuning terang menurutnya untuk kebutuhan pabrik.
Baca Juga: Kematian Diplomat Arya Daru Masih Misteri, Bambang Widjojanto: Mulut Dilakban Simbol Pembungkaman
"Saya berasumsi ini adalah stage bunuh diri pascapembunuhan. Jadi dibuat seolah-olah. Berarti ini kan ada sesuatu yang memang disiapkan. Yang menyiapkan siapa," kata dia dikutip dari acara Catatan Demokrasi TV One.
Modus pembunuhan terhadap Arya ini yang menjadi misteri. Ia mengatakan setiap kejahatan pasti ada keuntungan yang didapat pelaku.
"Tapi dari lakban saja ini bukan sesuatu yang digunakan untuk fetish tertentu, saya sampai di sini saya merasa ini stage bunuh diri pascapembunuhan dengan peralatan-peralatan tertentu ini," kata dia.
"Jadi kalau kita melihat ada simbol-simbol tertentu, lakban ini untuk menutup sesuatu, untuk merekatkan sesuatu, apakah iya ini untuk menutup sesuatu bisa jadi informasi, jadi ini adalah kejahatan simbolik," papar Haniva.
Analisis Kasus Kematian Arya
Haniva menyebut teori "stage bunuh diri pascapembunuhan" atau pembunuhan yang direkayasa agar terlihat seperti bunuh diri.
Berita Terkait
-
Kematian Diplomat Arya Daru Masih Misteri, Bambang Widjojanto: Mulut Dilakban Simbol Pembungkaman
-
Eks Kabareskrim Bedah CCTV Kos Arya Daru: Ada Blind Spot dan Sikap Aneh Penjaga
-
Kriminolog Curigai Adanya Rekayasa Bunuh Diri di Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Arya Daru Pangayunan
-
Seminggu Berlalu, Kasus Kematian Diplomat Muda Arya Daru Mandek? Ini Kata Polda Metro Jaya
-
Kematian Arya Daru Pangayunan: Video Call Terakhir Jadi Petunjuk? Istri Ungkap Hal Janggal Ini
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Jalan Lintas Pidie Jaya - Bireuen Aceh Kembali Lumpuh Diterjang Banjir Minggu Dini Hari
-
Feminist Jakarta Serukan Negara Tanggung Jawab Atas Femisida dan Kerusakan Lingkungan
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Rapat Darurat Hambalang: Prabowo Ultimatum Listrik Sumatera Nyala 2 Hari, Jalur BBM Wajib Tembus
-
Prabowo Beri Hasto Amnesti, Habiburokhman: Agar Hukum Tak Jadi Alat Balas Dendam Politik
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Gebrakan Mendagri Tito untuk Geopark Disambut Baik Ahli: Kunci Sukses di Tangan Pemda
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026