Suara.com - Analisis tajam pengamat politik Rocky Gerung kembali menggema, kali ini dengan membedah kondisi para elite politik Tanah Air dengan nada yang bak bumi dan langit.
Dalam podcast Hendri Satrio Official, dikutip pada Rabu (16/7/2025), Rocky menyajikan dua narasi yang kontras: satu sisi berisi keprihatinan mendalam dan sindiran pedas untuk Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, sementara sisi lainnya menaruh ekspektasi tinggi dan pengakuan pada Presiden RI Prabowo Subianto serta Megawati Soekarnoputri.
Perbedaan sikap ini bukan sekadar gaya bicara, melainkan sinyal kuat tentang bagaimana Rocky memandang akhir sebuah era dan fajar dari babak baru kepemimpinan nasional.
Ia seolah menguliti habis persoalan yang membelit Jokowi dan Gibran, namun memberikan ruang harapan bagi Prabowo dan Megawati untuk mengambil peran berbeda.
Jokowi Diterpa 'Beban Psikologis', Gibran Disarankan Belajar ke Papua
Rocky Gerung tanpa tedeng aling-aling menyoroti kondisi Presiden Jokowi yang dinilainya berada di bawah tekanan berat. Isu personal seperti dugaan ijazah palsu hingga kekhawatiran masa depan pasca-lengser disebut menjadi beban yang memengaruhi stabilitas psikologisnya.
Untuk Jokowi: Dianggap mengalami kondisi psikologis tidak stabil terkait isu ijazah dan tekanan untuk menjamin keamanannya pasca lengser. Gibran menjadi taruhan final Jokowi, namun Gibran sendiri juga disorot.
Menurut Rocky, Gibran adalah "taruhan final" Jokowi untuk mengamankan legasinya. Namun, taruhan itu sendiri dinilai sangat problematis. Rocky secara eksplisit menyentil isu "inkapasitas" yang melekat pada Gibran, bahkan memberikan saran yang menusuk.
Untuk Gibran: Disarankan untuk berkantor di Papua dan belajar. Disebutkan bahwa Gibran pernah menemui Rocky Gerung untuk belajar, namun kemudian memilih jalur politik.
Baca Juga: Ngobrol 17 Menit Lewat Telepon, Prabowo Puji Trump Negosiator Tangguh
Saran agar Gibran "berkantor di Papua" bukan sekadar usulan geografis, melainkan sebuah metafora tajam yang mempertanyakan kesiapan dan kapasitas Gibran untuk memimpin negara yang kompleks.
Rocky seolah mengingatkan publik bahwa jalan pintas politik yang dipilih Gibran, setelah sempat ingin "belajar" darinya, memiliki konsekuensi serius.
Prabowo Ditantang 'Radical Break', Megawati Dipuji Matang Berpolitik
Berbeda 180 derajat, nada bicara Rocky berubah saat membahas Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri. Terhadap Prabowo, Rocky menaruh sebuah tantangan besar sekaligus harapan agar ia mampu menjadi pemimpin otentik.
Untuk Prabowo: Diingatkan bahwa 'time is running out' dan publik menunggu 'radical break' untuk menunjukkan otentisitas kepemimpinannya tanpa beban masa lalu," tegas Rocky.
Pesan ini merupakan desakan agar Prabowo segera melakukan terobosan radikal dan melepaskan diri sepenuhnya dari bayang-bayang rezim sebelumnya. Publik, menurut Rocky, menantikan bukti bahwa Prabowo adalah pemimpin dengan visinya sendiri, bukan sekadar penerus status quo.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
Terkini
-
Akhirnya! Pemerintah Akui Kerusakan Lingkungan Perparah Bencana Banjir Sumatra
-
Hasil DNA Kerangka Positif, Jenazah Alvaro Kiano akan Dimakamkan Besok
-
Awas Cuaca Ekstrem, DPR Minta Kemenhub hingga BMKG 'Kawin' Data Demi Mudik Nataru Aman
-
TOK! Hakim Djuyamto Cs Dibui 11 Tahun Gegara Jual Vonis Kasus CPO
-
Percepat Penanganan, Mendagri Ajak Pemda Bantu Daerah Terdampak Bencana
-
Puan Maharani Soal Bantuan Bencana Dilempar dari Heli: Jaga Martabat Korban
-
Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa Gelontorkan Rp90 Miliar, 26 Ribu Siswa Kini Sekolah Gratis!
-
Mensos Ingatkan Instansi Pemerintah dan Swasta Harus Beri Kesempatan Kerja untuk Disabilitas
-
Pentingnya Pembangunan Berbasis Aglomerasi untuk Gerakkan Ekonomi Kawasan
-
Banjir Sumatra Penuh Kayu Gelondongan, DPR Panggil Menhut Besok, Buka Peluang Bentuk Pansus