Suara.com - Upaya penegakan hukum dalam kasus korupsi minyak mentah Pertamina diwarnai oleh miskoordinasi informasi yang mencolok.
Saat Kejaksaan Agung (Kejagung) mengerahkan sumber daya untuk melacak tersangka M. Riza Chalid di Singapura, data Imigrasi justru menunjukkan sang buronan sudah lebih dari lima bulan berada di Malaysia.
Kesenjangan informasi ini memunculkan pertanyaan serius mengenai efektivitas intelijen dan pengawasan terhadap figur-figur kunci dalam kasus besar.
Direktur Penyidikan pada Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar, pada Kamis (10/7) lalu menyatakan pihaknya tengah bekerja sama dengan perwakilan di Singapura karena informasi keberadaan Riza Chalid mengarah ke sana.
“Berdasarkan informasi, yang bersangkutan tidak tinggal di dalam negeri. Untuk itu, kami sudah kerja sama dengan perwakilan kejaksaan Indonesia, khususnya di Singapura, kami sudah ambil langkah-langkah karena informasinya ada di sana,” kata Abdul Qohar.
Namun, fokus perburuan itu ternyata salah alamat. Pemerintah Singapura melalui Kementerian Luar Negeri dan Immigration Custom Authority (ICA) secara resmi membantah keberadaan Riza Chalid di negara mereka.
Fakta sebenarnya diungkap oleh Ditjen Imigrasi. Plt. Dirjen Imigrasi Yuldi Yusman menegaskan bahwa Riza Chalid telah terbang ke Malaysia pada 6 Februari 2025.
Fakta ini menunjukkan bahwa Riza telah meninggalkan Indonesia jauh sebelum perburuan intensif diumumkan.
“Berdasarkan data perlintasan orang yang keluar masuk wilayah Indonesia di dalam kesisteman aplikasi APK V4.0.4 kami bahwa Mohamad Riza Chalid keluar meninggalkan wilayah Indonesia pada tanggal 06-02-2025 menuju Malaysia,” ujar Yuldi.
Baca Juga: Jejak Pelarian Riza Chalid Terendus di Malaysia, Imigrasi Ungkap Hal Ini!
Insiden ini menjadi cerminan lemahnya pencegahan dan deteksi dini. Seorang tersangka kasus korupsi bernilai besar bisa dengan leluasa meninggalkan negara.
Sementara aparat penegak hukum baru bergerak berdasarkan informasi yang terbukti keliru, memberikan waktu berharga bagi buronan untuk menghilangkan jejaknya lebih jauh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Guru Takut Tegur Murid Merokok? Dilema HAM VS Disiplin Hancurkan Wibawa Pendidik
-
Keakraban Prabowo dan Trump Jadi Bahan Lelucon Jimmy Kimmel di TV Nasional
-
Blak-blakan di Sidang ASDP, Mantan Wakil Ketua KPK: Hapus Pasal 'Kerugian Negara'
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
60 Koperasi Merah Putih Terima Dana Rp6 Miliar, Menkop Ferry Ingatkan Soal Kejujuran
-
Dugaan Ijazah Palsu Arsul Sani, Jika Terbukti Wajib Mundur dari Hakim MK
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran