News / Nasional
Selasa, 02 Desember 2025 | 20:58 WIB
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto tandatangani Adendum Kesepahaman tentang Sinergi Bidang Sosial dan Pendidikan Tinggi di Jakarta, Selasa (2/12/2025). (Suara.com/Lilis)
Baca 10 detik
  • Mensos dan Mendiktisaintek menandatangani adendum kesepahaman sinergi sosial dan pendidikan tinggi di Jakarta, Selasa (2/12/2025).
  • Kesepakatan ini membuka jalur bagi 6.000 siswa Sekolah Rakyat untuk kuliah atau menjadi tenaga kerja terampil pasca lulus 2028.
  • Keterlibatan kampus akan dilakukan melalui pendampingan mahasiswa dan dosen terhadap siswa Sekolah Rakyat yang ingin melanjutkan studi.

Suara.com - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto tandatangani Adendum Kesepahaman tentang Sinergi Bidang Sosial dan Pendidikan Tinggi di Jakarta, Selasa (2/12/2025).

Kesepakatan itu menambah jalur baru bagi siswa Sekolah Rakyat untuk melanjutkan pendidikan tinggi atau diarahkan menjadi tenaga kerja terampil.

Gus Ipul menyebut penandatanganan ini sebagai langkah penting untuk memastikan ribuan siswa Sekolah Rakyat memiliki masa depan yang jelas.

"Lulusannya ada dua, sesuai arahan Presiden. Yang memang ingin kuliah, nanti kita perlu kerjasama sama Bapak (Diktisaintek) hari ini. Dan juga yang ingin bekerja, kita akan kerjasama dengan banyak kementerian, lembaga, maupun juga yang dari swasta," ujar Gus Ipul dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (2/12/2025).

Gus Ipul mengatakan saat ini terdapat 6 ribu lebih siswa SMA Sekolah Rakyat. Para siswa ini akan lulus pada tahun 2028.

Bagi siswa SD dan SMP yang berstandar cukup akan masuk ke sekolah Garuda, siswa lainnya akan melanjutkan ke SMA Sekolah Rakyat.

Adapun bagi siswa yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, Gus Ipul menuturkan mereka akan diarahkan menjadi pekerja terampil di dalam negeri maupun keluar negeri.

Kemensos juga telah bekerja sama dengan Kemenaker dan kementerian lainnya untuk mewujudkan rencana tersebut.

Ia mengatakan telah melakukan simulasi dan ditemukan kalau dari 6.000 siswa, terdapat 4.000 siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Adapun bidangnya akan didalami lebih lanjut.

Baca Juga: Kemensos Dirikan 28 Dapur Umum, Produksi 100 Ribu Nasi Bungkus Tiap Hari untuk Korban Banjir Sumatra

"Intinya kami ingin bahwa teman-teman yang lulus ini nanti bisa melanjutkan ke perguruan tinggi atau bekerja dan mendapatkan tempat sesuai minat bakatnya. Jangan sampai mereka lulus SMA terus malah enggak dapat tempat dan kemudian dia menganggur," tuturnya.

Sementara itu Mendiktisaintek Brian Yuliarto menyampaikan kalau kerjasama itu nantinya direalisasikan dengan menggandeng kampus-kampus untuk melibatkan mahasiswanya berikan pendampingan dan bimbingan kepada para siswa Sekolah Rakyat yang ingin melanjutkan kuliah.

"Sebagai laporan bahwa beberapa kampus kami juga mendapatkan informasi diminta lahan dan asramannya untuk sebagai Sekolah Rakyat itu kami juga berterima kasih," kata Brian.

Ia akan memetakan dan memasangkan satu kampus untuk membina satu sampai dua Sekolah Rakyat.

Nantinya mahasiswa dan dosen bisa secara berkala itu mendatangi Sekolah Rakyat untuk melakukan pembinaan, motivasi atau mengadakan kelompok-kelompok belajar bagi siswa yang ingin melanjutkan pada pendidikan tinggi akademik atau vokasi.

Ia berharap lewat pembinaan para mahasiswa dan dosen ini, para calon lulusan Sekolah Rakyat dapat memiliki pemahaman soal program studi di Pendidikan tinggi dan termotivasi melanjutkan pendidikan tinggi yang sesuai minatnya.

Load More