Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong aparat penegak hukum untuk memperluas penanganan kasus jual beli bayi yang terungkap di Bandung.
Komisioner KPAI Dyah Puspitarini, menekankan bahwa kasus ini tidak bisa hanya dilihat sebagai persoalan hukum di wilayah Jawa Barat semata, tapi harus ditelusuri hingga ke daerah lain seperti Kalimantan Barat. Karena terungkap kalau penjualan bayi ke Singapura itu rupanya melewati jalur Kalimantan.
"Kami minta untuk pengembangan kasus, karena ini ada titik lain juga di Kalimantan Barat, lewatnya kan situ, terus kemudian juga di cybernya. Jadi kami minta agar kasus ini diperluas tidak hanya teritorial Jawa Barat, tapi juga seluruh Indonesia dan juga cyber," kata Dyah ditemui di Kantor KPAI Jakarta, Kamis, (17/7/2025).
Ia menilai praktik jual beli bayi tersebut sudah terstruktur dan terorganisir. Menurutnya, setiap tindakan jual beli manusia biasanya terorganisir dengan sindikat.
"Ini bukan lagi sekadar perdagangan, tetapi lebih mungkin ya sampai (jual beli) organ anak, mungkin sampai nanti anak dibesarkan terus nanti jadi apa. Jadi hal-hal ini nanti merambah ke kriminalitas-kriminalitasnya," ujarnya.
Dari kasus yang terjadi di Bandung, Dyah mengungkapkan kalau setidaknya ada sepuluh anak yang berhasil diselamatkan dari upaya jual beli tersebut. Akan tetapi, anak-anak yang telah terlanjur dijual ke luar negeri jumlahnya lebih banyak.
"Lebih banyak, karena itu lebih lama, dua tahunan ke belakang ya. Jadi kami berharap agar sekiranya mungkin masyarakat umum melihat atau mengetahui harus segera diinformasikan," pesannya.
Sebelumnya, Polda Jabar sejauh ini telah menetapkan 12–13 orang tersangka dalam sindikat perdagangan bayi yang melibatkan perekrutan bayi saat masih dalam kandungan, pembuatan dokumen palsu, perawatan hingga pengiriman bayi secara terencana ke luar negeri, khususnya Singapura.
Dari hasil operasi, Polda Jabar berhasil menyelamatkan enam bayi—lima di Pontianak, Kalbar, dan satu di Tangerang—yang akan dikirimkan ke Singapura. Para bayi tersebut kini berada di Bandung dan sedang menerima perlindungan serta pendampingan medis dan psikologis.
Baca Juga: Tokoh Agama di Boyolali Rantai Anak-anak Selama 2 Tahun, KPAI: Orang Tua Pasrah
Sedangkan total bayi yang diperkirakan telah diperdagangkan mencapai 24–25 bayi sejak 2023, dan polisi masih melakukan pengembangan untuk mengungkap jumlah lengkap serta pelaku lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Temui Menhan, PKS Sarankan Pendekatan Keamanan Manusia Komprehensif dalam Pertahanan Nasional
-
Komnas HAM: RUU KKS Berisiko Bungkam Kebebasan Berekspresi dan Libatkan TNI Ranah Sipil
-
Duar...! Detik-detik Kengerian Ledakan Tabung Gas di Bandung, 4 Orang Luka Bakar Parah
-
Ditantang Gentleman, Begini Balasan Menko Yusril soal Surat Delpedro Marhaen di Penjara
-
Presiden Prabowo Ulang Tahun ke-74, Anies Baswedan: Semoga Allah Berikan Petunjuk...
-
Uji Keabsahan Status Tersangka, Keluarga Delpedro 'Tantang' Polisi Hadiri Sidang Praperadilan
-
Temui Menhan Sjafrie, Elite PKS Sebut Jadi Kunjungan Istimewa: Kami Dapat Penjelasan Soal...
-
Usai Surya Paloh, Giliran Elite PKS Sambangi Menhan Sjafrie Sjamsoeddin di Kemenhan
-
Pedagang Bongkar Praktik Culas Mafia Kuasai Ratusan Kios di Pasar Pramuka, Ini Ceritanya!
-
Viral Aksi Mogok Siswa SMAN 1 Cimarga, Publik Malah Temukan Kerusakan Lingkungan Lewat Google Earth