Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti situasi politik yang kian memanas terkait munculnya wacana pemakzulan terhadap Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Rocky, isu tersebut bukan hanya mengarah ke dinamika di parlemen, tetapi juga menempatkan Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam posisi yang serba salah.
Dalam perbincangannya bersama Akbar Faizal, Rocky menyebut bahwa meskipun secara formal wacana pemakzulan Gibran tengah dibahas di DPR, sesungguhnya yang sedang diuji adalah posisi politik Prabowo.
Ia menyebut Prabowo paham benar bahwa ini merupakan tekanan nyata yang diarahkan kepadanya.
"Saya lebih memilih menyebutnya sebagai tekanan nyata terhadap Prabowo. Dan saya yakin Prabowo memahaminya. Tapi karena bahasa politik, dia tentu tidak akan menyampaikan itu secara langsung," ujar Rocky dikutip dari kanal youtube Akbar Faizal, Jumat (18/07/2024).
DPR saat ini dipimpin oleh Sufmi Dasco Ahmad, yang dikenal sebagai orang dekat Prabowo. Rocky menilai, sikap DPR yang membiarkan isu pemakzulan Gibran terus bergulir bisa dibaca sebagai sinyal bahwa Prabowo tidak secara aktif menghalangi proses tersebut.
"Kalau memang Prabowo anggap pemakzulan akan bikin kekacauan politik, dia tentu sudah akan menghentikan wacana itu. Tapi faktanya, dia tidak lakukan itu. Artinya, hal ini akan dibahas serius," tambahnya.
Menurut Rocky, Prabowo tengah memainkan strategi politik yang hati-hati. Ia menilai, Prabowo tidak ingin tampil terlalu reaktif terhadap isu ini karena justru bisa menimbulkan kecurigaan publik terhadapnya.
"Prabowo sedang menunggangi gelombang opini publik. Dia tahu, kalau terlalu reaktif, justru akan dicurigai publik. Tapi dia tampaknya sudah menyadari bahwa isu pemakzulan ini tidak bisa lagi ditutup-tutupi," ucap Rocky.
Baca Juga: Singgung soal Ijazah Palsu, Rocky Gerung Ungkap Alasan Kritik Jokowi Lebih Keras Dibanding Prabowo
Ia juga menyebut bahwa wacana ini tidak bisa dilepaskan dari tekanan sejumlah kalangan, termasuk dari kelompok purnawirawan yang selama ini dikenal kritis terhadap Presiden Joko Widodo.
Dalam pandangan Rocky, Prabowo kini terlihat akomodatif atau setidaknya adaptif terhadap tuntutan-tuntutan politik yang mengemuka dari kelompok tersebut.
"Kalau kita baca antara baris, Prabowo tampak akomodatif, atau minimal adaptif terhadap tuntutan dari para purnawirawan. Inilah pertarungan hari ini," tegasnya.
Rocky bahkan meyakini bahwa proses menuju pemakzulan Gibran bisa saja dimulai dalam waktu dekat, terutama jika gelombang penolakan terhadap legitimasi Gibran terus menguat di masyarakat.
"Menurut intuisi saya, hal ini benar-benar akan terjadi. Ini adalah momentum Prabowo untuk menjawab tekanan publik melalui DPR. Bisa saja prosesnya dimulai minggu depan," ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa dinamika politik semacam ini berpotensi meniru pola perubahan besar di masa lalu, seperti pada tahun 1998, di mana gelombang reformasi tidak sepenuhnya berasal dari lembaga formal negara.
Tag
Berita Terkait
-
Singgung soal Ijazah Palsu, Rocky Gerung Ungkap Alasan Kritik Jokowi Lebih Keras Dibanding Prabowo
-
Imbas Deal Trump-Prabowo! Pertamina Siap 'Borong' Minyak Mentah & LPG dari AS
-
Kilat 17 Menit, Dampak Bertahun-tahun: Diplomasi Dagang Prabowo-Trump
-
Prabowo Bakal Hadir di Sidang Umum PBB September Mendatang
-
Dukung Program MBG, Kapolri Resmikan 28 SPPG Demi Jaga Quality Control
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
-
Menkeu Purbaya Mulai Tarik Pungutan Ekspor Biji Kakao 7,5 Persen
-
4 Rekomendasi HP 2 Jutaan Layar AMOLED yang Tetap Jelas di Bawah Terik Matahari
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
Terkini
-
Pulangkan Duit Korupsi Chromebook Nyaris Rp10 M ke Kejagung, Siapa Saja yang Setor?
-
Kejagung: Hampir Rp10 Miliar Uang Dikembalikan terkait Kasus Korupsi Chromebook
-
Raut Wajah Jokowi Berubah Saat Ditanya Utang Whoosh: Apa yang Terjadi?
-
Usman Hamid Sebut Penangkapan Delpedro Cs Sebagai Bentuk Praktik Otoriter Pemerintah Terhadap Kritik
-
Viral Gara-gara Santri Jember Salah Alamat, Ini Beda Trans7 dan Transmart Milik CT Corp
-
Polemik Usai, Pramono Anung Siap Bangun RS Tipe A di Lahan Eks Sumber Waras
-
Dituding Lamban Perbaiki Pasar Taman Puring, Gubernur Pramono: Ada Pedagang yang Menolak
-
Bercanda Soal 'Bensin Susah Terbakar', Pemuda Ini Alami Luka Bakar 80 Persen Usai Nyalakan Korek
-
Bela 11 Warga Adat Maba Sangaji usai Divonis Bersalah, Dandhy Laksono Sebut 'Logika Sesat' Negara
-
Di Hari Spesial Prabowo ke-74, Ketua MPR Muzani Kirim Doa Langsung di Istana