Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung kembali menjadi pusat perhatian usai pernyataannya dalam sebuah diskusi bersama Akbar Faizal, yang diunggah ke kanal YouTube.
Dalam wawancara tersebut, Rocky secara gamblang mengungkapkan alasan mengapa kritiknya selama ini tampak lebih tajam kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibandingkan dengan Prabowo Subianto.
Menurut Rocky, persepsi publik yang menilai dirinya lebih lunak terhadap Prabowo bukanlah karena ia berpihak, tetapi semata-mata karena tidak adanya alasan yang cukup kuat untuk melancarkan kritik terhadap Prabowo sebagaimana yang ia lakukan terhadap Jokowi.
"Saya tidak pernah berupaya untuk menentukan sikap sebetulnya terhadap orang yang melihat bahwa, kok, pada Jokowi Rocky Gerung keras banget tuh. Pada Prabowo, kok kayak diedit kan bilang 'oke, kalau saya samakan misalnya boleh aja'," ungkap Rocky.
Rocky menegaskan bahwa dirinya siap dan bersedia mengkritik Prabowo jika memang ada persoalan serius yang bisa dijadikan bahan kritik. Ia pun menyebutkan sejumlah kemungkinan yang bisa menjadi dasar kritik, seandainya terbukti benar.
"Saya akan kritik Prabowo karena ternyata ijazah Prabowo palsu. Saya akan kritik Prabowo karena ternyata 11 triliun itu tidak ada di kantong Prabowo. Saya akan kritik Prabowo karena ternyata desain awal IKN itu adalah Prabowo. Saya akan kritik Prabowo karena ternyata SMK itu adalah Prabowo. Kan itu enggak he," tuturnya.
Rocky juga menegaskan bahwa kritiknya terhadap Jokowi dilandasi oleh kebijakan-kebijakan yang menurutnya menyimpang atau tidak berpihak pada rakyat.
Salah satu contoh yang ia sebut adalah proyek infrastruktur yang menurutnya hanya berorientasi pada citra, bukan pada kebutuhan mendasar rakyat.
"Nah, Prabowo enggak bikin itu. Bagaimana saya kritik, coba?" ujar Rocky, merujuk pada proyek-proyek era Jokowi yang menurutnya problematik.
Baca Juga: Projo Ngaku Nama Abraham Samad Ikut Disebut-sebut dalam perkara Dugaan Kasus Ijazah Palsu Jokowi
Ia kemudian mempertanyakan logika publik yang menuntut kritik yang setara antara Jokowi dan Prabowo tanpa mempertimbangkan substansi kebijakan masing-masing tokoh.
"Perbandingan publik juga menuntut, 'lu kasih kritik dong, sama seperti pada Jokowi dong.' Lah, apa yang mau dikritik?" katanya retoris.
Rocky juga menyinggung janji pertumbuhan ekonomi 8 persen yang sebelumnya dilontarkan oleh kubu Prabowo. Menurutnya, Prabowo justru telah memberikan penjelasan bahwa angka tersebut bukan hal mutlak.
"Ekonomi belum tentu tercapai 8 persen. Tetapi Prabowo sendiri bilang, 'perseneleng bahwa enggak perlu 8 persen. Yang penting kesejahteraan publik dijamin,' tuh," ujar Rocky, mengutip pernyataan Prabowo.
Dalam pandangannya, kritik harus dilandasi oleh kejujuran intelektual dan relevansi kebijakan terhadap kepentingan publik. Ia menolak anggapan bahwa dirinya tidak adil karena tidak mengkritik Prabowo dengan keras seperti terhadap Jokowi.
"Buat saya, bukan saya pro, tetapi tidak ada alasan saya untuk mengkritik sekarang itu. Lalu orang anggap enggak fair, dong. Ya, itu justru fairness-nya di situ kan," tegasnya.
Berita Terkait
-
Projo Ngaku Nama Abraham Samad Ikut Disebut-sebut dalam perkara Dugaan Kasus Ijazah Palsu Jokowi
-
Susno Duadji Minta Publik Berpikir Waras Soal Ijazah Jokowi: Jangan Terbawa Omongan Tanpa Fakta!
-
Curiga Eks Rektor UGM Mendadak Cabut Ucapan soal Ijazah Jokowi, Refly Harun: Berbohong atau Diancam?
-
Peringatan Keras Susno Duadji: Politisasi Ijazah Jokowi Ujian Berat Kredibilitas Polri
-
Imbas Deal Trump-Prabowo! Pertamina Siap 'Borong' Minyak Mentah & LPG dari AS
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
-
Menkeu Purbaya Mulai Tarik Pungutan Ekspor Biji Kakao 7,5 Persen
-
4 Rekomendasi HP 2 Jutaan Layar AMOLED yang Tetap Jelas di Bawah Terik Matahari
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
Terkini
-
Aktifkan Lagi Kepsek SMAN 1 Cimarga, Tindakan Gubernur Banten Dinilai Ada Celah Hukum, Kenapa?
-
Ketua MPR Tidak Mempermasalahkan WNA Jadi Bos BUMN, Asal....
-
Sidang ASDP, Eks Bawahan Kenang Ira Puspadewi Berantas Preman dan Ajarkan Zero Fraud
-
Komnas Perempuan Soroti Implementasi Cuti Haid yang Masih Diskriminatif di Tempat Kerja
-
Siapa Pemilik Transmart? Ikut Didemo Santri Gara-Gara Trans7 Senggol Kiai
-
Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer Bungkam soal Kabar Jadi Justice Collaborator KPK
-
Masuki Setahun Prabowo-Gibran, Survei IndoStrategi Ungkap Kinerja 'Sedang' dengan Skor 3,07
-
Pemerintah Targetkan 1.285 Desa Terang pada 2025, Negara Hadir untuk Pastikan Keadilan Energi
-
Komnas Perempuan: Hak Maternitas Pekerja Perempuan Adalah Hak Dasar, Bukan Fasilitas Opsional
-
Bukan dari Nadiem! Kejagung Ungkap Asal Uang Rp10 Miliar Korupsi Chromebook yang Dikembalikan