Suara.com - Nama Abraham Samad kembali bergema di ranah hukum, namun bukan sebagai sang pemburu koruptor. Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang pernah dipuja laksana pahlawan ini kini justru berada di posisi sebaliknya: sebagai terlapor di Bareskrim Polri.
Pemicunya adalah tuduhan penyebaran hoaks terkait isu ijazah palsu Presiden Joko Widodo, sebuah babak baru dalam perjalanan panjang sosok yang tak pernah lepas dari kontroversi.
Laporan yang dilayangkan Jokowi ini seolah membuka kembali kotak pandora tentang jejak Abraham Samad.
Dari seorang aktivis idealis di Makassar, meroket menjadi Ketua KPK termuda yang paling disegani, hingga akhirnya tersingkir secara dramatis oleh serangkaian kasus hukum dan etik. Siapakah sebenarnya Abraham Samad?
Aktivis dari Timur
Lahir di Makassar pada 27 November 1966, Abraham Samad tumbuh dan meniti karier hukumnya di tanah kelahirannya.
Meraih gelar Sarjana, Magister, dan Doktor di bidang hukum dari Universitas Hasanuddin, ia mengasah ketajamannya bukan di menara gading, melainkan di jalanan sebagai aktivis anti-korupsi.
Sebelum dikenal secara nasional, namanya sudah harum di Sulawesi Selatan sebagai pendiri dan Direktur Anti-Corruption Committee (ACC) Sulawesi.
Lembaga ini menjadi 'momok' bagi para pejabat korup di daerah. Latar belakangnya sebagai aktivis yang lugas, vokal, dan tak kenal takut inilah yang menjadi modal utamanya saat melenggang ke Jakarta untuk mengikuti seleksi pimpinan KPK.
Baca Juga: Babak Baru Kasus Ijazah Jokowi, Nama Abraham Samad Diduga Muncul di Daftar 12 Terlapor
Puncak Kekuasaan dan Gebrakan Mengguncang
Pada tahun 2011, Abraham Samad terpilih sebagai Ketua KPK, menjadikannya ketua termuda dalam sejarah lembaga anti-rasuah tersebut.
Kemunculannya sebagai 'kuda hitam' dari timur membawa angin segar sekaligus badai. Dengan gaya populis dan pernyataan pers yang berapi-api, ia dengan cepat membangun citra sebagai "Sang Pemberang" yang siap menerkam siapa saja.
Di bawah kepemimpinannya, KPK menjelma menjadi lembaga superbody yang paling ditakuti. Sejumlah kasus besar berhasil ia bongkar, menjerat nama-nama yang sebelumnya dianggap tak tersentuh:
- Kasus Korupsi Hambalang: Menetapkan Ketua Umum Partai Demokrat saat itu, Anas Urbaningrum, sebagai tersangka.
- Kasus Suap Kuota Impor Daging: Menjerat Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq.
- Kasus Korupsi E-KTP: Memulai penyelidikan yang kelak akan menggulung banyak politisi dan pejabat tinggi.
Gebrakan-gebrakannya membuat publik menaruh harapan besar padanya. Namun, kekuasaan yang besar juga membawa risiko yang tak kalah besar.
Rentetan Kasus yang Menjerat
Berita Terkait
-
Babak Baru Kasus Ijazah Jokowi, Nama Abraham Samad Diduga Muncul di Daftar 12 Terlapor
-
Analis Ungkap Skenario 'Perang Dingin' Prabowo vs Jokowi di 2029, Nasib Gibran Jadi Kunci
-
Jokowi Mulai Ditinggal? Pengamat Bongkar Sifat Asli Elit, Sebut Magnet Kuasa Pindah Cepat ke Prabowo
-
Drama Ijazah Jokowi Memanas! Eks Wamendes Paiman Raharjo Polisikan Beathor PDIP karena Ngaku Diperas
-
Pihak Dokter Tifa Nilai Ada Kepanikan Usai Kasus Ijazah Jokowi Naik Penyidikan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar