Puncak kejayaan Abraham Samad mulai goyah saat ia berhadapan dengan institusi Polri dalam episode "Cicak vs Buaya Jilid III".
Keputusan KPK di bawah komandonya untuk menetapkan Komjen Budi Gunawan—calon tunggal Kapolri pilihan Presiden Jokowi saat itu—sebagai tersangka korupsi memicu serangan balik yang masif dan terstruktur.
Satu per satu 'dosa' masa lalunya mulai diungkap ke publik, seolah menjadi senjata untuk melumpuhkannya.
Kasus Feriyani Lim (Pemalsuan Dokumen)
Sebuah kasus dari tahun 2007 tiba-tiba mencuat. Abraham Samad dilaporkan atas tuduhan membantu seorang wanita bernama Feriyani Lim memalsukan dokumen kependudukan untuk pembuatan paspor di Makassar.
Polisi bergerak cepat, dan Abraham Samad pun ditetapkan sebagai tersangka. Kasus ini menjadi pukulan telak yang merusak citra bersihnya, meskipun banyak yang menganggapnya sebagai bentuk kriminalisasi.
Skandal "Rumah Kaca" (Pelanggaran Etik Berat):
Ini mungkin menjadi paku terakhir bagi peti mati kariernya di KPK. Terungkap bahwa Abraham Samad beberapa kali melakukan pertemuan rahasia dengan petinggi PDI Perjuangan.
Dalam pertemuan yang dijuluki "manuver Rumah Kaca" itu, ia diduga melobi agar bisa menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo pada Pilpres 2014. Sebagai gantinya, ia dituding menjanjikan bantuan hukum bagi politisi PDIP yang tersangkut kasus korupsi.
Baca Juga: Babak Baru Kasus Ijazah Jokowi, Nama Abraham Samad Diduga Muncul di Daftar 12 Terlapor
Komite Etik KPK menyatakan Abraham Samad terbukti melakukan pelanggaran etik berat. Ia dinilai telah mengorbankan independensi dan marwah KPK demi ambisi politik pribadi.
Akibat penetapan status tersangka dan pelanggaran etik ini, ia pun diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua KPK.
Meskipun pada tahun 2016 Kejaksaan Agung memutuskan untuk mengesampingkan perkaranya (deponering) demi kepentingan umum, citranya sebagai pendekar anti-korupsi yang bersih dan independen telah terlanjur runtuh.
Berita Terkait
-
Babak Baru Kasus Ijazah Jokowi, Nama Abraham Samad Diduga Muncul di Daftar 12 Terlapor
-
Analis Ungkap Skenario 'Perang Dingin' Prabowo vs Jokowi di 2029, Nasib Gibran Jadi Kunci
-
Jokowi Mulai Ditinggal? Pengamat Bongkar Sifat Asli Elit, Sebut Magnet Kuasa Pindah Cepat ke Prabowo
-
Drama Ijazah Jokowi Memanas! Eks Wamendes Paiman Raharjo Polisikan Beathor PDIP karena Ngaku Diperas
-
Pihak Dokter Tifa Nilai Ada Kepanikan Usai Kasus Ijazah Jokowi Naik Penyidikan
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
-
Soroti Perpol Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Unsur Kekuasaan Lebih Ditonjolkan dan Mengebiri Hukum
-
Gelar Perkara Khusus Rampung, Polisi Tegaskan Ijazah Jokowi Asli, Roy Suryo Cs Tetap Tersangka!
-
Gibran ke Korban Bencana Aceh: Tunggu ya, Kami Pasangkan Starlink
-
Soroti Bencana Sumatra, Rano Karno: Jakarta Kirim Bantuan Lewat Kapal TNI AL
-
Seleksi PPIH Untuk Haji 2026 Dibuka, Jumlah Pendaftar Pecahkan Rekor Tertinggi Tembus 11 Ribu
-
Ironi Jembatan Kewek: Saat Jalan Ditutup, Warga Jogja Justru Temukan 'Surga' Bermain
-
Bom Waktu di Bawah Flyover: Mengapa Sampah Menggunung di Ciputat?
-
Komunitas Forum Karyawan Lokal Kristen NHM Rayakan pra-Natal Bersama Masyarakat Desa Kao
-
Jeritan Keadilan, LPSK Ungkap Lonjakan Tajam Restitusi Korban Seksual Anak di 2025