Suara.com - Pemandangan tak biasa tersaji di Kota Solo, Jawa Tengah. Calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, diarak layaknya seorang tokoh penting dalam prosesi budaya Jawa, mengukuhkan sinyal kuat bahwa takhta tertinggi partai berlambang mawar itu sudah di depan mata.
Momentum simbolis ini dimulai dari titik yang paling strategis: kediaman pribadi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Jalan Kutai Utara, Sumber, Banjarsari, Solo, pada Sabtu (19/7/2025) pagi.
Ratusan kader PSI dengan atribut lengkap tumpah ruah, mengubah jalanan di sekitar kediaman Jokowi menjadi lautan merah-putih khas PSI.
Suasana riuh rendah dengan gemuruh marching band yang mengiringi yel-yel kemenangan untuk Kaesang. "Kaesang Ketum! PSI Menang!" teriak para kader bersahutan.
Tak hanya itu, bendera-bendera raksasa bergambar wajah putra bungsu Jokowi dengan logo baru PSI turut dikibarkan, menandai babak baru bagi partai yang sebelumnya identik dengan aktivis muda tersebut.
Tepat pukul 09.49 WIB, Kaesang Pangarep keluar dari kediaman ayahnya. Namun, sebelum melangkahkan kaki menuju Gedung Graha Saba Buana yang menjadi lokasi kongres, sebuah ritual penting dilakukan. Kaesang secara khusus meminta doa dan restu dari orang-orang terpenting dalam hidupnya.
Ia menghadap sang ayah, Jokowi, dan ibunya, Iriana, serta sang istri, Erina Gudono, untuk memohon kelancaran atas jalan politik yang akan ditempuhnya.
"Iya, minta doa restu,” ujar Kaesang singkat namun penuh makna saat dikonfirmasi wartawan.
Restu dari seorang Jokowi bukan sekadar restu ayah kepada anak. Dalam lanskap politik Indonesia, itu adalah sinyal dukungan penuh dari salah satu tokoh paling berpengaruh di negeri ini. Kaesang pun membeberkan doa yang dipanjatkan oleh ayahnya.
Baca Juga: Kuliti 'Penyakit' Politik Jokowi, Rocky Gerung: Takut Dilupakan Sejarah dan Diingat Kesalahannya
“Semoga semuanya lancar. (Apa doanya, Mas?) Semoga semuanya lancar, tidak ada hambatan sama sekali, (Berati ke ibu juga ya, Mas?) Iya, ke ibu, ke istri semua,” terang dia.
Doa ini menjadi bekal utama yang menegaskan bahwa langkahnya untuk memimpin PSI telah mendapat "lampu hijau" dari pusat kekuasaan keluarga.
Arak-arakan dari rumah Jokowi ke Graha Saba Buana, yang notabene juga gedung milik keluarga Jokowi, semakin mempertegas narasi bahwa PSI kini telah sepenuhnya berada dalam lingkaran pengaruh politik dinasti Jokowi.
Meski seluruh semesta seolah mendukung, Kaesang memilih untuk tetap rendah hati saat disinggung posisinya yang sangat diunggulkan dalam bursa pemilihan ketua umum. Alih-alih memberikan komentar bombastis, ia memilih untuk menunggu hasil resmi.
“Nanti ya, nanti setelah pengumuman aja. Setelah pengumuman,” tandasnya, sembari terus berjalan di tengah lautan kader yang mengelu-elukannya.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Link Resmi Template Brave Pink Hero Green Lovable App, Tren Ubah Foto Jadi Pink Hijau
- Penuhi Tuntutan Demonstran, Ketua DPRA Setuju Aceh Pisah dari Indonesia
- Presiden Prabowo Tunjuk AHY sebagai Wakilnya ke China, Gibran ke Mana?
Pilihan
-
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Taiwan, Trisula Baru Debut?
-
Maulid Nabi Muhammad SAW: Amalkan 3 Doa Ini, Raih Syafaat Rasulullah di Hari Spesial
-
Video Ibu Jilbab Pink Maki-maki Prabowo dan Minta Anies Jadi Presiden: Deepfake?
-
Bisnis Riza Chalid Apa Saja? Sosok Koruptor Berjulukan The Gasoline Godfather
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
Terkini
-
Kini Jadi Tersangka, Nadiem Makarim Dicap Sebagai Menteri Pendidikan Paling Buruk Sepanjang Sejarah
-
Bakar Ban saat Demo Berujung Petaka, Mahasiswa PMII Terbakar Selepas Massa Bakar Ban
-
Daftar Sanksi Ini Dijatuhkan kepada Bripka Rohmat, Sopir Kendaraan Taktis yang Tewaskan Affan
-
Aksi Kamisan Mengenang 21 Tahun Kepergian Munir, Tuntutan Keadilan Tak Pernah Padam
-
Nadiem Makarim Tersangka Ganda? KPK Siap Susul Kejagung dalam Kasus Google Cloud?
-
Pesan Prabowo yang Mampu Redam Kericuhan Banjir Pujian dari Golkar
-
Aksi Kamisan di Istana Negara Pasca-Demo Besar
-
Video Lawas Deddy Sitorus jadi Bahan Politisasi, Ini Kata Analis
-
Nadiem Bisa Lolos? Mahfud MD Temukan 1 Kesalahan Fatal di Kasusnya
-
Babak Baru Kasus Delpedro: Polisi Geledah Kantor Lokataru dan Apartemen Keluarga