Sindiran tersebut, menurutnya, adalah sinyal jelas bahwa Gerindra tidak sepenuhnya nyaman dan bisa menjadi awal "perang dingin" di dalam koalisi.
Anehnya, di tengah sindiran dari orang terdekatnya, Prabowo Subianto justru menunjukkan gestur yang sangat berbeda. Kunjungan atau 'sowan' Prabowo ke Jokowi di Solo dibaca Syahganda sebagai bagian dari etika politik tingkat tinggi.
"Prabowo itu politik etis dia sebagai presiden," jelasnya, menyamakan sikap Prabowo dengan tradisi penghormatan pada pemimpin terdahulu. Paradoks ini menarik: Prabowo menjaga etika di level puncak, namun 'prajuritnya' di bawah sudah mulai melontarkan sindiran tajam.
Ancaman 'Indonesia Gelap' dan Potensi Retaknya Duet Jokowi-Prabowo
Dinamika ini diperkirakan dapat memicu pergeseran loyalitas dan potensi keretakan hubungan Jokowi dan Prabowo di masa depan. Syahganda melihat fenomena orang-orang yang dulu setia pada Jokowi, kini mulai mengambil jarak.
Kondisi ini, lanjutnya, berkelindan dengan fakta "Indonesia Gelap" yang menjadi temuan riset Great Institute. Fenomena ini, menurutnya, muncul secara organik akibat sulitnya lapangan kerja, korupsi yang merajalela, dan lambatnya reformasi birokrasi.
Ia bahkan mengutip pandangan Prabowo sendiri yang menyebut "Indonesia Gelap" digerakkan oleh koruptor. Syahganda sepakat, dengan tambahan analisis bahwa barisan ini bisa jadi ditunggangi oleh para koruptor yang sakit hati asetnya disita negara. Dinamika elite yang mulai memanas ini menjadi cermin dari persoalan yang lebih besar di tingkat akar rumput.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Bukan Lagi Isu, Hujan Mikroplastik Resmi Mengguyur Jakarta dan Sekitarnya
-
Heboh Dugaan Korupsi Rp237 M, Aliansi Santri Nusantara Desak KPK-Kejagung Tangkap Gus Yazid
-
Terungkap di Rekonstruksi! Ini Ucapan Pilu Suami Setelah Kelaminnya Dipotong Istri di Jakbar
-
Kena 'PHP' Pemerintah? KPK Bongkar Janji Palsu Pencabutan Izin Tambang Raja Ampat
-
Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung, Dorong Ketahanan Pangan di Padang Jaya
-
KPK Ungkap Arso Sadewo Beri SGD 500 Ribu ke Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso
-
KPK Tahan Komisaris Utama PT IAE Arso Sadewo Terkait Dugaan Korupsi Jual Beli Gas PGN
-
Alasan Kesehatan, Hakim Kabulkan Permohonan Anak Riza Chalid untuk Pindah Tahanan
-
Pelaku Pembakaran Istri di Jatinegara Tertangkap Setelah Buron Seminggu!