Suara.com - Genderang perang terhadap korupsi di era pemerintahan baru terus ditabuh, namun bayang-bayang masalah sistemik dari rezim sebelumnya masih begitu pekat.
Analis politik Syahganda Nainggolan secara blak-blakan mengungkap istilah "Serakahnomics" sebagai penyakit kronis yang diwariskan, sekaligus menyoroti dilema yang dihadapi Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Dalam diskusi panas di podcast Forum Keadilan TV, Ketua Dewan Direktur Great Institute itu membedah bagaimana ambisi kekuasaan dan praktik rasuah telah menjadi sebuah sistem yang mengakar kuat di Indonesia.
Apa Itu "Serakahnomics"? Penyakit Kronis Warisan Rezim Terdahulu
Syahganda Nainggolan kembali mempopulerkan istilah ciptaannya, "Serakahnomics", untuk menggambarkan sebuah kondisi yang lebih dari sekadar korupsi biasa.
Menurutnya, ini adalah sebuah ideologi kerakusan yang lahir dari ambisi kekuasaan tak terbatas yang berdampak langsung pada ekonomi dan nasib rakyat.
"Serakahnomics itu istilah yang menggambarkan ambisi kekuasaan keluarga dan praktik korupsi yang merajalela," tegas Syahganda dikutip dari YouTube.
Ia menyebut bahwa "Serakahnomics" ini merupakan "air bah" yang menjadi tantangan utama bagi pemerintahan baru.
Istilah ini bukan isapan jempol, mengingat Prabowo Subianto sendiri pernah menyinggung perilaku pengusaha yang 'kacau', menandakan adanya kesadaran di level elite mengenai bobroknya sistem.
Baca Juga: Pilihan Jokowi ke PSI Jadi 'Pilihan Terakhir' Usai Skenario Lain Gagal?
Dengan lugas, Syahganda mengarahkan warisan masalah ini pada era sebelumnya.
"Tantangannya adalah 'air bah' Serakahnomics warisan Jokowi," ujarnya, menyiratkan bahwa PR besar Prabowo adalah membersihkan sistem yang telah dibiarkan mengakar selama bertahun-tahun.
Prabowo 'Gebuk' Koruptor Kelas Kakap, Kejaksaan Agung dan TNI Jadi Ujung Tombak
Di tengah pesimisme tersebut, Syahganda memberikan catatan positif terhadap langkah awal yang ditunjukkan Prabowo Subianto.
Ia menilai ada kemauan politik yang kuat untuk mulai membongkar praktik korupsi, terutama dengan menjadikan Kejaksaan Agung sebagai garda terdepan yang didukung penuh oleh militer.
"Apresiasi diberikan kepada Prabowo atas upaya pemberantasan korupsi melalui Kejaksaan yang di-backup TNI," kata Syahganda.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Babak Baru Korupsi Dana CSR BI, KPK Sita Mobil Staf Ahli Anggota DPR Heri Gunawan
-
Meski Hampir Rampung, Istana Ogah Buru-buru Terbitkan Perpres MBG
-
Belum Tahan Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi karena Alasan Sakit, KPK: Sakitnya Menular atau Tidak?
-
Istana Beri Sinyal Mobil Nasional Masuk PSN, Danantara Siap Jalankan Proyek?
-
Tega Aborsi Bayi karena Ngeluh Sulit Dapat Kerja, Wanita di Bekasi Ditahan Polisi
-
Prabowo Mau Disogok Rp16,5 Triliun dan Hashim Rp25 Triliun, Begini Respons Istana
-
Polemik Dana Pemprov yang 'Parkir': Mengapa Jabar Bantah, DKI 'Jujur', dan BI Buka Data?
-
Peringatan Hari Santri 2025, Bobby Nasution Minta PBG Pondok Pesantren Digratiskan
-
Polri Tangkap 51 Ribu Tersangka Narkoba! Ada Ratusan Anak-Anak Terlibat
-
Tak Perlu Tunggu Mahfud, KPK Endus Dugaan Korupsi Whoosh Anggaran Bengkak 3 Kali Lipat Disorot