Suara.com - Tifauzia Tyassuma atau kerap disapa Dokter Tifa dilaporkan atas kasus tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Dokter Tifa juga sempat diperiksa di Polda Metro Jaya dicecar dengan 68 pertanyaan terkait kasus tersebut.
Meskipun dirinya belum dijadikan tersangka, namun kasusnya kini sudah naik ke penyidikan.
Berangsur-angsurnya kasus ijazah Palsu ini tampaknya membuat Dokter Tifa semakin jauh bergerak.
Kini tim Dokter Tifa bahkan menyampaikan surat ke Lembaga-lembaga Indonesia hingga luar negeri
Diantaranya yaitu ke Presiden Prabowo, DPR, Komnas HAM, United Nations, Amnesti Internasional, UNCHR, hingga Human Right Watch.
Saat ditanya soal tujuannya mengirim surat-surat tersebut, Dokter Tifa mengungkapkan bahwa dirinya hanya ingin memperjuangkan hak rakyat.
Dokter Tifa menegaskan jika sudah seharusnya rakyat mengetahui kebenaran yang selama ini menurutnya sudah tersimpan rapi.
“Pertama karena potensi kriminalisasi ini kan sudah terjadi. Dari sisi laporan polisi yang dilakukan secara bertubi-tubi dan memuat pasal-pasal yang tidak masuk akal. Peristiwanya apa juga tidak ada relevansinya satu pun dengan pasal-pasal yang dikenakan kepada saya,” urai Dokter Tifa, dikutip dari youtube Refly Harun, Selasa (22/7/25).
Baca Juga: Tantang Balik Roy Suryo, Ade Armando: Anda Lihat dari Mana Ijazah Jokowi Palsu?
“Ada 3 komponen bangsa yang sangat penting yang jadi aset bangsa. Ada para intelektual (ilmuwan, peneliti), ada penegak hukum (Advokat), ada jurnalis. Kami ini hanya berusaha membela hak rakyat, rakyat berhak mendapatkan kebenaran. Itu sebetulnya hakikat dari apa yang kami lakukan,” sambungnya.
Salah satu surat yang disebarkan oleh tim Dokter Tifa ini dikhususkan pula untuk Presiden RI, Prabowo Subianto.
Dokter Tifa menegaskan bahwa Presiden Prabowo sebagai kepala negara harusnya menjadi garda terdepan yang siap membela rakyatnya.
“Nah Kalau Presiden Prabowo, Presiden inikan multifungsi ya kepada rakyat, salah satu fungsi yang kami inginkan adalah, Presiden itukan orang tuanya rakyat, pengayom, sebagai kepala negara, dia adalah ayahnya, kenapa kami bersurat ke presiden, karena kami menggunakan fungsi tersebut,” terang Dokter Tifa.
Menurut Dokter Tifa, Presiden Prabowo harus bergerak untuk membela rakyatnya yang sedang diperlakukan tidak adil.
“Bagaimana seorang bapak, seorang kepala negara itu hadir Ketika rakyatnya diperlakukan secara tidak adil oleh rakyat yang lain. Presiden Prabowo Subianto itu supaya nggak sekedar notice, tetapi harus perhatian dan peduli, membantu untuk menyelesaikan masalah ini,” sambungnya.
Tak hanya pada Presiden Prabowo. Dokter Tifa juga berkirim surat pada DPR.
Pihaknya berharap Komisi I dan Komisi III DPR dapat mendengarkan aspirasinya terkait pihak kepolisian yang sudah dianggapnya melakukan pelanggaran prosedur.
“Kita sudah bersurat dan sudah diterima, tinggal menunggu audiensi maupun rapat dengar pendapat dari Komisi III DPR dan Komisi I DPR yang membawahi luar negeri. Kemarin Ketika kita sudah saya termasuk bagian dari saksi ahli yang diundang pada gelar perkara, saya merasa tidak puas dengan gelar perkara tersebut,” urainya.
“Kepolisian dari awal (Bareskrim) sudah melanggar perkap mereka sendiri. Seharusnya pemeriksaan laboratorium itu kalau sudah ada laporan polisinya dan sudah ada tersangkanya, artinya harus dilevel akhir dari penyidikan. Tapi ini bahkan belum laporan polisi, baru aduan Masyarakat tapi Bareskrim sudah melakukan pemeriksaan laboratorium, jadi Kesan bahwa mereka melakukan pelanggaran prosedur itu sudah sangat jelas,” tambahnya.
Untuk diketahui, Polda Metro Jaya telah memeriksa sebanyak 49 saksi dalam proses penyelidikan kasus tuduhan ijazah palsu milik Presiden ke-7 RI, Joko Widodo. Salah satunya yang sudah memenuhi undangan klarifikasi yaitu Dokter Tifa.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!
-
Akhirnya Terjawab! Inilah Penyebab SPBU Swasta Kehabisan BBM, Sementara Pertamina Aman
-
Pasca-Gelombang Demo Panas, Sekjen Golkar Ingatkan Kader: Harus Prorakyat hingga Proaktif
-
Sopir Transjakarta Meleng hingga Seruduk Toko di Jalan Minangkabau Jaksel, Begini Kronologinya!
-
Tragis! Balita Dibunuh Ayah Tiri, Dianiaya hingga Kejang-kejang usai Ditinggal Ibunya Ngecas HP
-
Transjakarta Tabrak Toko Akibat Sopir Kurang Konsentrasi, Satu Orang Luka-luka
-
SBY Bicara soal Demo 10 Hari Terakhir: Menyadarkan Kita Harus Jaga Dialog dan Kebersamaan
-
Kekayaan Bos Gudang Garam Terjun Bebas, Video Badai PHK Massal Viral!