Suara.com - Pemerintah Kamboja pada Kamis (24/7) mendesak Thailand untuk segera menghentikan pertempuran di perbatasan, menarik pasukannya, dan menahan diri dari tindakan yang bisa memperburuk situasi.
Pernyataan itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Kamboja di tengah memanasnya konflik bersenjata antara kedua negara.
"Kamboja menyerukan kepada Thailand untuk segera menghentikan semua aksi permusuhan, menarik pasukannya ke sisi perbatasannya sendiri, dan tidak melakukan tindakan provokatif lebih lanjut yang bisa memperparah situasi," kata pernyataan tersebut.
Pemerintah Kamboja juga mengecam keras apa yang mereka sebut sebagai tindakan "ceroboh dan bermusuhan" dari Thailand.
"Kamboja... akan mengambil segala langkah yang diperlukan untuk melindungi kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan rakyatnya," kata pernyataan itu.
Militer Thailand melancarkan serangan udara terhadap posisi pasukan Kamboja. Sebagai respons atas serangan sistem peluncur roket BM-21 Grad dalam bentrokan di perbatasan baru-baru ini.
Hal itu diungkapkan oleh Komando Wilayah Militer ke-2 Angkatan Darat Kerajaan Thailand yang mencakup wilayah perbatasan dengan Kamboja.
Pasukan Thailand dan Kamboja bentrok pada Kamis sekitar pukul 07.45 WIB di daerah yang masih menjadi sengketa.
Awalnya, terjadi baku tembak antara pasukan darat, yang kemudian meningkat intensitasnya.
Baca Juga: Perang Thailand-Kamboja: Operasi F-16 Picu Evakuasi, Ada Warga Sipil Dilaporkan Tewas
Militer Thailand pada Kamis (24/7) melancarkan serangan udara terhadap posisi pasukan Kamboja sebagai respons atas serangan sistem peluncur roket BM-21 Grad dalam bentrokan di perbatasan baru-baru ini.
Hal itu diungkapkan oleh Komando Wilayah Militer ke-2 Angkatan Darat Kerajaan Thailand yang mencakup wilayah perbatasan dengan Kamboja.
Pasukan Thailand dan Kamboja bentrok pada Kamis dini hari sekitar pukul 07.45 WIB di daerah yang masih menjadi sengketa. Awalnya, terjadi baku tembak antara pasukan darat, yang kemudian meningkat intensitasnya.
"Pada pukul 09.40 pagi waktu setempat (09.40 WIB), Kamboja menyerang wilayah perbatasan Provinsi Sisaket dengan sistem roket BM-21 Grad," tulis pernyataan resmi dari komando tersebut.
Sebagai balasan, kata komando itu, pada pukul 10.51, enam jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Thailand diterbangkan untuk melancarkan serangan udara terhadap pasukan Kamboja.
"Pada pukul 10.58, pilot melaporkan bahwa serangan berhasil mengenai posisi Batalion Infanteri ke-8 dan ke-9 Kamboja," kata komando tersebut dalam pernyataannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD
-
Ketua DPD: GKR Emas Buktikan Pena Juga Bisa Jadi Alat Perjuangan Politik
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional? Istana: Namanya Sudah Diusulkan, Tunggu Keputusan Presiden
-
Kemenag Petakan 80 Pesantren Berisiko Bangunan Runtuh, Susun Aturan Baru Demi Keselamatan Santri
-
Gubernur Bobby Nasution juga Siapkan Beasiswa untuk Atlet Berprestasi Popnas dan Peparpenas
-
Upah Buruh Naik Cuma Rp50 Ribu, Tunjangan DPR Ratusan Juta; Said Iqbal Sebut Akal-akalan Pemerintah