Suara.com - Istilah "Rojali dan Rohana" tengah jadi perbincangan dan viral di media sosial. Dua frasa unik yang sering terdengar di pusat perbelanjaan ini bukan sekadar guyonan belaka, tapi mencerminkan perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan yang menarik untuk dicermati.
Kemunculan istilah ini berawal dari fenomena yang kerap dijumpai di pusat perbelanjaan, yakni pengunjung yang datang beramai-ramai tapi tak membeli apa-apa.
Mereka hanya berjalan-jalan, berfoto, bertanya-tanya, dan memanfaatkan berbagai fasilitas gratis. Warganet pun dengan cepat memberi label baru yakni Rojali dan Rohana.
Lantas, apa arti Rojali dan Rohana?
Rojali merupakan singkatan dari “rombongan jarang beli”. Julukan ini merujuk pada kelompok pengunjung yang datang dalam jumlah besar ke mal, tapi tidak melakukan transaksi apapun.
Mereka hanya menikmati pendingin ruangan, Wi-Fi gratis, atau sekadar membuat konten media sosial di spot foto Instagramable.
Berikut ciri khas perilaku Rojali di pusat perbelanjaan:
- Datang beramai-ramai bersama teman atau keluarga.
- Menghabiskan waktu lama di area publik seperti food court atau lorong mal.
- Tidak melakukan pembelian, hanya melihat-lihat atau bertanya harga.
- Menggunakan fasilitas gratis dan merekam konten untuk media sosial.
Di sisi lain, Rohana disebut-sebut sebagai “pasangan” dari Rojali. Meski belum memiliki definisi resmi, istilah ini juga digunakan warganet untuk menggambarkan kelompok dengan perilaku serupa.
Beberapa interpretasi makna Rohana yang berkembang di media sosial di antaranya:
- Rombongan hanya nanya-nanya.
- Rombongan hanya narsis.
- Rombongan hanya nongkrong saja.
Kehadiran Rojali dan Rohana memunculkan tantangan baru bagi pelaku usaha dan pengelola pusat perbelanjaan. Meski menciptakan keramaian, keberadaan mereka tidak selalu berdampak pada omzet. Sebaliknya, banyak tenant mengeluhkan jumlah pengunjung tinggi, tapi nilai transaksi rendah.
“Ini cukup memengaruhi omzet. Banyak yang datang tapi tidak beli. Mereka hanya foto-foto, duduk-duduk, dan keluar tanpa transaksi,” ungkap salah satu pegawai toko pakaian di sebuah mal Jakarta.
Untuk mengatasi fenomena ini, sejumlah strategi tengah dipertimbangkan oleh pengelola mal, seperti:
- Menyediakan area interaktif berbayar, seperti photo booth atau mini games.
- Memberikan diskon khusus untuk pengunjung yang bertransaksi minimal tertentu.
- Mengajak kreator konten untuk bekerja sama dalam meningkatkan daya tarik tenant.
- Menganalisis data digital untuk mengidentifikasi perilaku pengunjung dan rasio pembeli.
Berita Terkait
-
Padel dan Gaya Hidup Urban: Kolaborasi Unik Hadirkan Destinasi Baru di Gading Serpong
-
Rp200 Juta Amblas, Dustin Tiffani Ungkap Kisah Pahit Ditipu Beli Mobil Bekas
-
Viral Pencurian Brutal di Lampu Merah Tanjung Priok, Sopir Pasrah Pilih Tak Keluar Truk
-
Heboh Emak-Emak di Sambas Diduga Nistakan Agama, Polres dan MUI Turun Tangan
-
Siapa Sarah Mega dan Apa Kasusnya? Videonya Jika Bebas dari Lapas Ramai Disorot
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Datangi Pabrik Aqua Lagi, Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Airnya yang Tak Sesuai Iklan
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN