Suara.com - Sebuah pertanyaan besar dilontarkan Ketua Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina, usai diperiksa penyidik Polda Metro Jaya terkait laporan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, ada motif aneh dan tak logis di balik tuduhan yang terus diungkit, padahal Jokowi sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden.
Silfester mensinyalir, serangan ini sejatinya bukan lagi tentang Jokowi, melainkan upaya terselubung untuk menggoyang stabilitas pemerintahan saat ini.
Setelah dicecar 46 pertanyaan oleh penyidik, Silfester Matutina secara terbuka mempertanyakan tujuan akhir dari para penuduh, termasuk Roy Suryo Cs.
Ia melihat sebuah kejanggalan besar karena sasaran tembaknya adalah sosok yang sudah tidak memiliki kepentingan politik untuk maju kembali.
"Pak Jokowi ini kan sudah selesai, sudah tidak ada kepentingan beliau akan menjadi presiden lagi," tegas Silfester dilansir dari Antara.
Menurutnya, logika politik yang sehat seharusnya fokus pada pemerintahan yang sedang berjalan. Ia pun secara eksplisit menyebut bahwa dukungan kini tercurah pada pemerintahan yang baru.
"Yang akan tetap kita dukung itu adalah Pak Prabowo dan Mas Gibran," ucapnya.
Pernyataan ini seolah membuka tabir baru, bahwa serangan terhadap Jokowi bisa jadi hanyalah pintu masuk untuk menciptakan destabilisasi pada pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Juga: Anies Baswedan Kuliti Borok Hukum dan Demokrasi RI: Investor Ogah Masuk, Rakyat Takut Ngomong
Silfester tak habis pikir mengapa para penuduh terus melakukan manuver yang ia sebut di luar nalar. Ia menilai, semua tuduhan yang dilayangkan tidak memiliki dasar bukti yang kuat, apalagi setelah pihak UGM hingga kepolisian telah memberikan klarifikasi.
"Tapi kawan-kawan ini ya kembali lagi, mereka melakukan hal-hal yang tidak logis di luar nalar," ujarnya dengan nada heran.
Sikap ini, menurutnya, mengindikasikan adanya agenda lain di balik narasi ijazah palsu. Ia melihat ada upaya adu domba politik yang sengaja dimainkan untuk menjaga suhu politik tetap panas, meskipun kontestasi Pilpres telah usai.
Meski fokus pada motif politik, Silfester memastikan proses hukum terus berjalan. Pemeriksaan selama berjam-jam di Polda Metro Jaya menjadi bukti keseriusannya dalam mengawal laporan yang telah ia buat.
"Itu kewenangan dari pihak Polda Metro Jaya, yang kita lihat kan kemarin pengembangan sudah sampai memeriksa beberapa saksi-saksi di Polres Surakarta, termasuk Bapak Jokowi," katanya. [Antara].
Tag
Berita Terkait
-
Anies Baswedan Kuliti Borok Hukum dan Demokrasi RI: Investor Ogah Masuk, Rakyat Takut Ngomong
-
Kapolri Turun Langsung Cek Karhutla di Riau, Gara-gara Asap Sampai ke Luar Negeri?
-
Dicecar 46 Pertanyaan, Silfester Matutina Semprot Roy Suryo: Jokowi Sudah Selesai, Mau Apa Lagi?
-
Presiden Prabowo Subianto Ungkap Penyebab 'Sentimen' dengan Partai PSI
-
Jawab Tantangan Roy Suryo, Ini yang Dilakukan Polisi Usai Sita Ijazah Asli Jokowi
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Hasil Rapat Evaluasi Merekomendasikan Perpanjangan Masa Tanggap Darurat Bencana di Sumut
-
Jika Terbukti Lalai, Pemilik dan Pengelola Gedung Maut Kemayoran Bisa Kena Sanksi Pidana
-
Jika Terbukti Lalai, Pemilik dan Pengelola Gedung Maut Kemayoran Bisa Kena Sanksi Pidana
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Buntut Kebakaran Maut Kemayoran, Mendagri Usulkan Uji Kelayakan Gedung Rutin
-
Mendagri: Alat Pemadam Kebakaran Gedung Terra Drone Tidak Mencukupi
-
Perkuat Newsroom di Era Digital, Local Media Community, Suara.com dan Google Gelar TOT AI Jurnalis
-
DPR Buka Revisi UU Kehutanan, Soroti Tata Kelola Hutan hingga Dana Reboisasi yang Melenceng
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi