Suara.com - Bentrokan berdarah di acara tabligh akbar Habib Rizieq Shihab di Pemalang, Jawa Tengah disebut-sebut bukanlah kerusuhan spontan.
Informasi menyebutkan adanya dugaan mobilisasi massa yang terkoordinasi dari pihak penolak, yakni ormas Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS).
Malam yang seharusnya menjadi ajang Peringatan Bulan Muharram berubah mencekam ketika ratusan massa PWI-LS bergerak ingin membubarkan acara.
Di balik aksi nekat ini, terungkap fakta-fakta yang menunjukkan adanya upaya perencanaan.
Aksi massa ini bukanlah gerakan tanpa komando melainkan ada kordinasi pimpinan daerah.
Selain itu, disebutkan juga ada surat permohonan aksi atas pergerakan massa ternyata didasari oleh sebuah surat resmi.
Terdapat juga pengerahan pada titik kumpul yang terpusat.
Sebelum bergerak, massa PWI-LS diketahui berkumpul di salah satu masjid yang mengindikasikan adanya titik komando sebelum melakukan aksi di lapangan.
Meskipun disebutkan sebelumnya terdapat himbauan agar anggotanya untuk tidak terprovokasi, namun kenyataan di lapangan berkata lain.
Baca Juga: Siapa Sebenarnya PWI LS? Mengupas Ormas Penjaga Walisongo yang Berani Lawan FPI
Sebagian massa berhasil menerobos blokade polisi, mendekati panggung, dan memulai aksi pelemparan batu yang memicu bentrokan tak terhindarkan.
Fakta-fakta ini menggeser narasi dari sekadar bentrok antar-ormas menjadi sebuah aksi penolakan terencana yang berujung anarkis.
Pertanyaan besar pun muncul:, siapa aktor intelektual yang mengoordinir gerakan ini hingga menyebabkan jatuhnya korban terluka karena sabetan senjata tajam?
Berita Terkait
-
Siapa Sebenarnya PWI LS? Mengupas Ormas Penjaga Walisongo yang Berani Lawan FPI
-
Di Balik Bentrok FPI di Pemalang: Saat Polemik Nasab Ba'Alawi Tumpah ke Jalan
-
Terungkap! Ada Kesepakatan Damai Antara FPI dan PWI-LS Seminggu Sebelum Ceramah Rizieq Shihab
-
Dijaga Ratusan Aparat, Begini Situasi Terkini Pemalang Usai Bentrok Ceramah Rizieq Shihab
-
5 Momen Mencekam Bentrok FPI di Pemalang: Dari Teriakan Takbir Hingga Hujan Batu
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Bahlil Minta Relawan dan Organisasi Sayap Partai Golkar Setop Laporkan Akun Penyebar Meme
-
Kejagung Bongkar Kebohongan Sandra Dewi soal 88 Tas Mewah Hasil Endorsement, Begini Faktanya!
-
"Sudah Biasa Dihina Sejak Kecil" Jawaban Pasrah Bahlil Lahadalia untuk Pembuat Meme
-
Datang ke Bareskrim, Lisa Mariana Pasrah Jika Ditahan: Doakan Saja yang Terbaik
-
Rismon Sianipar Bongkar Dugaan Kejanggalan Ijazah Gibran: Enggak Ada Ijazah SMA-nya!
-
Skandal Ekspor POME, Kejagung Geledah Sejumlah Kantor Bea Cukai
-
kumparan AI for Indonesia 2025 Mempercepat Dampak Nyata Kolaborasi Penerapan AI
-
Kejagung Ungkap Alasan Memanggil PT Google Indonesia dalam Perkara Nadiem Makarim
-
Gibran Minta Ponpes Cetak Santri jadi Ahli AI hingga Robotik: Kita Harus Berani Lakukan Lompatan
-
"Jangan Berlindung di Balik Privasi!" Keluarga Arya Daru Tuntut Polisi Terbuka Soal 2 Saksi Kunci