Suara.com - Di tengah ketegangan menjelang sidang vonis 'Jumat Keramat', pengacara Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Ronny Talapessy, menunjukkan optimisme tingkat tinggi. Ia sangat yakin kliennya akan divonis bebas dari semua tuduhan, sambil menyentil nasib tragis yang baru saja menimpa mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong.
Ronny menegaskan, selama 22 kali persidangan, tidak ada satu pun bukti yang bisa mengaitkan Hasto dengan kasus suap PAW dan perintangan penyidikan Harun Masiku.
"Kami sudah membuktikan bahwa Mas Hasto tidak terlibat, kami sudah berjuang. Kalau seandainya putusan tidak sesuai fakta persidangan ya kita lihat saja, tapi kami optimistis Mas Hasto divonis bebas," kata Ronny saat ditemui sebelum sidang putusan dimulai, Jumat (25/7/2025).
Namun, di balik optimismenya, Ronny menyiratkan kekhawatiran adanya intervensi politik. Ia berharap putusan hakim murni berdasarkan fakta hukum, bukan pesanan. Ia bahkan secara spesifik menyinggung kasus Tom Lembong, seolah tak ingin nasib serupa menimpa kliennya.
Dengan demikian, kata dia, cukup Menteri Perdagangan periode 2015-2016 Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong yang diputus bersalah di Pengadilan Tipikor Jakarta.
"Jangan sampai terjadi lagi kriminalisasi politik hukum terhadap orang-orang yang memperjuangkan demokrasi, orang-orang yang bersikap kritis terhadap hukum dan demokrasi," tuturnya.
Dukungan untuk Hasto memang mengalir deras. Sejumlah elite PDIP seperti Ganjar Pranowo dan Djarot Saiful Hidayat tampak hadir di Pengadilan Tipikor untuk memberikan dukungan moral. Istri Hasto, Maria Stevani Ekowati, juga setia mendampingi.
Seperti diketahui, Hasto dituntut pidana 7 tahun penjara dan denda Rp600 juta. Ia didakwa merintangi penyidikan dengan memerintahkan untuk merendam ponsel milik buronan Harun Masiku ke dalam air.
Selain itu, ia juga didakwa ikut serta dalam pemberian suap sebesar 57.350 dolar Singapura atau setara Rp600 juta kepada mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, untuk meloloskan Harun Masiku ke Senayan.
Baca Juga: Detik-detik Vonis Hasto: Jawab 'Sangat Sehat' di Bawah Ancaman 7 Tahun Penjara
Berita Terkait
-
Detik-detik Vonis Hasto: Jawab 'Sangat Sehat' di Bawah Ancaman 7 Tahun Penjara
-
Hasto Serukan Kesabaran Revolusioner dan Percaya Kebenaran akan Menang ke Kader PDIP
-
Syal Hijau Istri Hasto di Sidang Vonis: Bukan Sekadar Fesyen, Ada Makna Mendalam
-
Tanpa Kata, Momen Haru saat Istri Cium dan Elus Hasto Jelang Sidang Putusan
-
'Jumat Keramat' Hasto: Keranda 'Matinya Demokrasi' Warnai Sidang Vonis di PN Jakpus
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Bongkar Lobi-lobi Asosiasi Travel ke Kemenag
-
Keterlibatan Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji Mulai Terlihat, Kini Ngaku Sebagai Korban
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!
-
Anggota Komisi I DPR Desak TNI Jelaskan Terkait Ferry Irwandi yang Dinilai Ancam Pertahanan Siber
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang
-
Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo
-
Maling Nekat Gondol Alat Pemantau Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar, Papan Peringatan Tak Mempan