Suara.com - Tatkala penyelidikan kasus dugaan ijazah palsu yang semakin memanas, sebuah fakta unik dan personal tentang mantan Presiden RI, Joko Widodo alias Jokowi, terungkap dari salah satu saksi kunci.
Ternyata, selama ini Jokowi 'alergi' dan menolak mentah-mentah untuk dimasukkan ke dalam grup WhatsApp alumni SMAN 6 Solo.
Fakta ini dibeberkan langsung oleh Bambang Surojo (64), teman sebangku Jokowi saat di kelas 2 dan 3.
Ironisnya, pengakuan ini datang hanya sehari setelah Bambang diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus ijazah Jokowi.
“Pak Jokowi tidak pernah mau (dimasukkan di grup alumni) baik di media sosial atau grup WA,” ungkap Bambang, dikutip hari Jumat (25/7/2025).
Penolakan dari orang nomor satu di Indonesia saat itu rupanya berdampak besar.
Menurut Bambang, karena sikap Jokowi tersebut, rekan-rekan satu angkatan lulusan tahun 1980 hingga kini tidak pernah memiliki grup media sosial bersama.
"Tidak ada grup," kata dia.
Bambang menjelaskan, Jokowi lebih menyukai jalur komunikasi yang lebih personal dan langsung jika ada keperluan mendesak.
Baca Juga: Jokowi Sebut Ada Orang Besar Back-up Isu Ijazah Palsu hingga Pemakzulan: Semua Sudah Tahu
“Jadi kalau dia ada perlu, ya lewat telepon,” kata Bambang.
Bahkan, upaya untuk membuat grup di bawah paguyuban resmi "Alumni 80" pun selalu kandas oleh jawaban diplomatis Jokowi.
“Kami kan punya namanya Alumni 80. Itu tidak pernah ada grup medsosnya. Kami pernah memohon, salah satu admin memohon, tapi dijawab nanti saja. Selalu jawabannya kalau ketemu, nanti saja,” tuturnya.
Diperiksa Polisi, Jelaskan Sejarah Sekolah
Keterangan unik dari Bambang Surojo ini menjadi sorotan karena statusnya sebagai salah satu saksi penting dalam kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.
Pada Rabu (23/7/2025), Bambang bersama sejumlah rekan seangkatannya diperiksa penyidik Polda Metro Jaya di Mapolresta Solo.
Berita Terkait
-
Jokowi Sebut Ada Orang Besar Back-up Isu Ijazah Palsu hingga Pemakzulan: Semua Sudah Tahu
-
Ijazah Jokowi Disita Polisi, Roy Suryo Siapkan 10 Ijazah Asli 1985 untuk Melawan
-
'Kami Sangat Mengenal Beliau', Kesaksian Haru Teman SMA Jokowi Usai Ijazahnya Ikut Disita Polisi
-
Dokumen Penting Jokowi Disita Penyidik, Dokter Tifa Pertanyakan Versi Ijazah Asli
-
5 Fakta Paling Panas Kasus Ijazah Jokowi: Dari Sumpah Relawan Sampai Protes Roy Suryo Cs
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
3 Santriwati Hanyut Sungai Lusi Ditemukan Meninggal, Total Korban Jiwa Menjadi Lima
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
-
Muncul Perkap Anggota Polri Bisa Jabat di 17 Kementerian/Lembaga, Ini Respons Komisi III DPR
-
Polisi Ungkap Pemicu Kebakaran Maut Terra Drone: Akibat Baterai 30.000 mAh Jatuh
-
18 Hari Mengungsi, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Tenda untuk Kembali ke Kampung Halaman
-
Perpol Baru Izinkan Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Kok Berbeda dengan Putusan MK?
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan
-
Komplotan Pencuri Modus 'Pura-pura Ditabrak' Diringkus Polisi
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?
-
Jeritan Pilu Pedagang Kalibata: Kios Ludes Dibakar Massa, Utang Ratusan Juta Kini Menjerat