Suara.com - Pengamat Politik Fernando Emas menyoroti soal seruan Kudatuli jilid II dari Ketua DPP PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning usai vonis terhadap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Langkah tersebut dinilai bertolak belakang dengan semangat rekonsiliasi yang selama ini dibangun antara PDI Perjuangan dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Pernyataan Ribka yang merujuk pada tragedi Kerusuhan 27 Juli 1996 itu muncul setelah Hasto dijatuhi vonis dalam kasus suap terkait buronan Harun Masiku. Kudatuli sendiri adalah peristiwa kelam yang menewaskan lima orang dan melukai ratusan lainnya akibat konflik internal partai pada masa Orde Baru.
Fernando menyebut seruan itu justru tidak menunjukkan sikap kenegarawanan.
"Pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning terkait dengan Kudatuli jilid II atas vonis Hasto Kristiyanto terkait kasus suap yang menyeret Harun Masiku tentu sesuatu tidak tepat," ujar Fernando kepada wartawan, Minggu (27/7/2025).
Menurut Fernando, PDIP semestinya tampil sebagai partai besar yang menjunjung tinggi proses hukum, terutama di masa pemerintahan saat ini.
"Seharusnya PDI Perjuangan mendukung proses penegakan hukum di bawah pemerintahan Prabowo Subianto," tambahnya.
Fernando juga mengingatkan, sikap konfrontatif seperti ini berpotensi merusak hubungan baik yang selama ini telah dijalin antara PDIP dan Partai Gerindra.
Ia menyinggung pernyataan Prabowo yang menyebut hubungan antara dirinya dan PDIP layaknya abang dan adik.
Baca Juga: Pesan Tegas Megawati di Balik Vonis Hasto: Hormati Hukum, tapi Jangan Diam!
"Prabowo Subianto yang memposisikan Partai Gerindra dengan PDI Perjuangan seperti abang dan adik yang menunjukkan betapa dekatnya hubungan yang terbangun. Seharusnya seluruh kader PDI Perjuangan mendukung kemesraan dan kedekatan saat ini," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
-
Mulai Dibahas Hari Ini, DPR Berharap Biaya Haji 2026 Turun Lagi Tanpa Mengurangi Kualitas
-
Jatinegara Berdarah: Pria Nekat Tebas Leher Kenalan Gara-Gara Sabu, Ini Motifnya!
-
Nasib Sahroni dan Nafa Urbach di Ujung Tanduk, Sidang Etik MKD Digelar Akhir Bulan Ini
-
Datamaya Consulting Optimalkan Strategi SEO dan SEM untuk Dongkrak Customer Bisnis di Google