Tulang Punggung Keluarga yang Mimpi Kuliahnya Kandas
Di balik tindakan brutalnya, IMH ternyata adalah sosok pemuda yang menanggung beban berat di pundaknya.
Setelah lulus dari Sekolah Teknik Menengah (STM), ia langsung merantau ke Kalimantan untuk bekerja demi menafkahi keluarganya.
Setiap bulan, ia rutin mengirimkan uang untuk biaya hidup ibunya serta biaya sekolah adiknya.
IMH juga memiliki mimpi besar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Ia bekerja keras dan menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung agar bisa mendaftar kuliah.
Namun, mimpi itu harus pupus. Sekembalinya ia ke kampung halaman, keinginannya untuk kuliah ditolak mentah-mentah oleh sang ibu.
Penolakan inilah yang diduga menjadi pemicu utama depresinya.
Sejak saat itu, IMH menjadi pribadi yang berbeda. Ia sering terlihat murung, menyendiri, dan tidak fokus ketika diajak berkomunikasi.
Baca Juga: Kena Omel saat Lagi Nge-Fly Narkoba, Cucu Durhaka Ini Injak-injak Neneknya hingga Tewas
Kesaksian Guru Ngaji: Depresi Akut, Bukan Gangguan Gaib
Kondisi kejiwaan IMH yang terguncang dikonfirmasi oleh guru ngajinya, Muhyiddin (54). Menurutnya, IMH adalah anak yang sangat baik dan sopan.
"Anak ini santri saya sejak kecil, dari TK sampai besar. Saya tahu dia, baik, sopan dan rajin." kata Muhyiddin.
Ia menceritakan bahwa IMH sempat mendatangi rumahnya setelah keinginannya untuk kuliah ditolak. Muhyiddin melihat perubahan drastis pada diri santrinya itu.
"Dia ada gangguan jiwa. Setelah lulus STM dia ke Kalimantan bekerja, untuk keluarga. Dia ingin kuliah sebenarnya," kata dia.
Muhyiddin bahkan sempat mencoba membantu menyembuhkan IMH, namun ia yakin masalah yang dihadapi IMH bukanlah gangguan mistis.
Berita Terkait
-
Kena Omel saat Lagi Nge-Fly Narkoba, Cucu Durhaka Ini Injak-injak Neneknya hingga Tewas
-
Andre Rosiade Kasih Kode Keras: Pratama Arhan Bakal Jadi Bupat Blora?
-
Respon Pratama Arhan Jadi Bakal Calon Bupati Blora Jawa Tengah, Ini Jadwal Pencalonannya
-
5 Kuliner Khas Blora yang Sayang Dilewatkan, Mulai dari Pincuk Daun Jati hingga Nasi Kobong
-
Tragedi Jatuhnya Lift Crane RS PKU Muhammadiyah Blora: 5 Orang Tewas, 13 Luka-luka
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
DPR Minta Pemerintah Jangan Remehkan Peringatan BMKG soal Bibit Siklon 93S
-
Kemenhut Selidiki Praktik 'Pencucian Kayu Ilegal' di Lokasi Banjir Sumatra Utara
-
Kemenhut Bongkar Dugaan Pencucian Kayu Ilegal di Sumut, Penyidikan Menyeret Sejumlah Pemilik PHAT
-
Geruduk KPK, Warga Pati Teriak Minta Bupati Sudewo Pakai Rompi Oranye Korupsi Rel Kereta
-
Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil di PA Bandung, Buntut Kasus Lisa Mariana?
-
Polisi Mulai Olah TKP Pasar Induk Kramat Jati, Warga Dilarang Mendekat
-
Pasar Jaya Gerak Cepat, Penampungan 350 Pedagang Kramat Jati Siap dalam 3 Hari
-
Habib Syakur: Gosip Dito Ariotedjo-Davina Tak Boleh Tutupi Fokus Bencana Sumatra
-
Toko Plastik Simpan Karbit Diduga Sumber Api Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya