"Tahun 1978 sampai tahun 1998, kurikulumnya berubah menjadi sistem kredit semester dan itu mahasiswa diharuskan mengambil salah satu dari empat jurusan itu sejak awal. Yang tadinya jurusan Fakultas Kehutanan itu hanya tiga, tetapi pada tahun 1978 ada satu lagi, di samping Silvikultur, Manajemen Hutan, Teknologi Hasil Hutan, ada satu lagi yang didirikan tahun 1978 yaitu Konservasi Sumber Daya Hutan," bebernya.
Kemudian, para mahasiswa diarahkan untuk mengikuti kehutanan secara umum di tahun berikutnya, di mana pada periode ini mahasiswa mulai diwajibkan untuk mengambil sejumlah SKS.
"Apa yang dimaksud kehutanan secara umum? Jadi mahasiswa dari mulai mengambil mata kuliah mengumpulkan SKS sampai 120 SKS, itu semua materi yang diambil sama. Artinya empat jurusan itu sama-sama mengambil materi yang sama. Tetapi setelah 120 sampai 144 SKS, maka mereka diberikan kesempatan untuk memperdalam minatnya. Minat Silvikultus, minat Konservasi Sumber Daya Hutan, minat Menajemen Hutan, atau minat Teknologi Hasil Hutan," terang Prof. Naiem.
Di sisi lain, situs resmi Fakultas Kehutanan UGM sendiri tidak secara gamblang menyebutkan tentang jurusan. Namun, secara jelas disebutkan bahwa Fakultas Kehutanan UGM memiliki tiga bagian pada awalnya, itu mencakup bagian Ekonomi Perusahaan Hutan, bagian Silvikultur, dan bagian Teknologi Kehutanan.
Setelah itu, terjadi perubahan nama menjadi bagian Manajemen Hutan, Pembinaan Hutan, dan Budidaya Hutan. Oleh karena itu, kini ada empat bagian yang ditawarkan oleh Fakultas Kehutanan, yaitu Manajemen Hutan, Budidaya Hutan, Teknologi Hasil Hutan, dan Konservasi Sumber Daya Hutan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
-
Prabowo Ungkap Kartel Narkoba Kini Pakai Kapal Selam, Minta Polisi Jadi 'Mata dan Telinga Rakyat'
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!
-
DPR Sibuk! 2 RUU Siap Ubah Wajah Indonesia: Single ID Number dan Revisi Sistem Pemilu