Suara.com - Pernyataan Mulyono, teman Presiden Jokowi di reuni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980, bahwa di masanya tidak ada sistem penjurusan, kini menjadi bumerang.
Klaim tersebut langsung dibantah mentah-mentah oleh sesepuh fakultas, Prof. Mohammad Naiem, yang membuat polemik ijazah yang sempat panas menjadi semakin membara.
Bantahan keras dari sang profesor datang melalui sebuah video singkat yang viral di media sosial.
Prof. Naiem dengan tegas meluruskan bahwa pernyataan Mulyono yang belakangan disebut-sebut sebagai calo bus bernama Wakidi tidak sesuai dengan fakta sejarah akademik di UGM.
Menurut Naiem, sejak kurikulum 1978, UGM sudah menerapkan sistem kredit semester (SKS) yang mengharuskan mahasiswa memilih jurusan sejak awal masuk.
"Mahasiswa diharuskan memilih salah satu dari empat jurusan di Fakultas Kehutanan sejak awal," kata Naiem dikutip Selasa (29/7/2025).
Ia kemudian merinci jurusan-jurusan yang ada pada era tersebut. Awalnya, Fakultas Kehutanan memiliki tiga jurusan yakni Silvikultur, Manajemen Hutan, dan Teknologi Hasil Hutan.
"Kemudian pada 1978 ditambah satu lagi, Konservasi Sumber Daya Hasil Hutan," jelas Naiem, mementahkan klaim Mulyono.
Sebelumnya, dalam acara reuni yang digelar di Sleman, Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025), Mulyono dengan percaya diri memberikan kesaksian untuk menepis isu ijazah palsu Jokowi. Ia mengaku sebagai teman satu angkatan sang presiden.
Baca Juga: Reuni UGM Jokowi: Bukannya Mereda, Isu Ijazah Palsu Justru Makin Berkobar Gegara Sosok 'Wakidi'
Namun, pernyataannya soal sistem perkuliahan justru memicu kontroversi baru. "Dulu tidak ada jurusan. Saya Fakultas Kehutanan, cuma skripsinya saya ambil bidang Ekonomi Manajemen," kata Mulyono kepada wartawan.
Ia bahkan menekankan kembali klaimnya tersebut.
"Jadi tidak ada jurusan. Fakultas Kehutanan. Saya tegaskan tidak ada jurusan," sambungnya.
Kini, dengan munculnya bantahan dari seorang Guru Besar yang kredibel, kesaksian Mulyono di acara reuni "Reuni SPIRIT '80: Guyub, Rukun, Migunani" itu justru dipertanyakan kebenarannya dan semakin mengipasi api keraguan publik.
Berita Terkait
-
'Partai Biru' Disebut Jadi Dalam Isu Ijazah Jokowi, Demokrat Ancam Tempuh Jalur Hukum
-
Isu Ijazah Jokowi Kini Seret Demokrat: Ibas Meradang, Kaesang Jawab Santai
-
UGM Buka Suara Soal Reuni Jokowi dan Isu Ijazah: Inisiatif Alumni atau Ada Agenda Lain?
-
Buni Yani Comeback: Dulu Sukses Penjarakan Ahok, Kini Ikutan 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi, Siapa Dia?
-
Gerah! Luhut Bela Jokowi Sebut Tak Penting Bahas Ijazah: Apa Kontribusimu Buat Negara?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal
-
Program MBG Bikin Ibu di Lumajang Kantongi Ratusan Ribu, Ekonomi Lokal Melesat
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid