Suara.com - Polemik panas isu ijazah palsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini menyeret nama baru dan memicu potensi perang politik. Partai Demokrat meradang setelah dituding sebagai "partai biru" yang bermain di balik layar, sebuah tuduhan yang membuat partai berlambang mercy itu mempertimbangkan langkah hukum.
Kegeraman Demokrat disuarakan langsung oleh Wakil Ketua Umum, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Ia menegaskan bahwa partainya tidak akan tinggal diam atas fitnah yang secara sengaja mencemarkan nama baik mereka. Ibas menyatakan pihaknya tengah serius mengkaji opsi untuk membawa penebar narasi palsu ini ke meja hijau.
“Demokrat akan mempertimbangkan langkah hukum terhadap siapa pun yang dengan sengaja mencemarkan nama baik partai kami melalui narasi-narasi palsu dan manipulatif,” kata Ibas melalui keterangan tertulisnya, Senin, 28 Juli 2025.
Putra kedua Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini meminta semua pihak untuk menghentikan praktik adu domba dan penyebaran tuduhan tanpa dasar.
Menurutnya, jika memang ada masalah hukum terkait dokumen pribadi, penyelesaiannya harus melalui jalur penegak hukum, bukan dengan menciptakan opini liar di media sosial.
“Kami mendukung demokrasi yang sehat, beradab, dan berlandaskan kebenaran serta keadilan. Kami juga mendorong Presiden Jokowi dan pihak-pihak terkait untuk membuka ruang klarifikasi secara baik agar tidak ada ruang bagi adu domba, fitnah, dan penggiringan opini sesat," kata Ibas.
Tudingan yang menyulut amarah Demokrat ini pertama kali dihembuskan oleh Sekjen Peradi Bersatu, Ade Darmawan.
Dalam sebuah pernyataan, Ade menyebut ada tokoh politik besar dari partai berwarna biru yang menjadi dalang di balik polemik ijazah Jokowi, meski ia tidak menyebut nama secara spesifik.
Sebagai informasi, Ade Darmawan adalah sosok yang sebelumnya melaporkan pakar telematika Roy Suryo dan kawan-kawan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penghasutan dan penyebaran berita bohong terkait isu ijazah palsu yang sama.
Baca Juga: Isu Ijazah Jokowi Kini Seret Demokrat: Ibas Meradang, Kaesang Jawab Santai
Berita Terkait
-
Isu Ijazah Jokowi Kini Seret Demokrat: Ibas Meradang, Kaesang Jawab Santai
-
UGM Buka Suara Soal Reuni Jokowi dan Isu Ijazah: Inisiatif Alumni atau Ada Agenda Lain?
-
Buni Yani Comeback: Dulu Sukses Penjarakan Ahok, Kini Ikutan 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi, Siapa Dia?
-
Gerah! Luhut Bela Jokowi Sebut Tak Penting Bahas Ijazah: Apa Kontribusimu Buat Negara?
-
Ibas Murka Demokrat Diseret Isu Ijazah Jokowi: Manuver Kotor, Tak Ada Ruang Bagi Pengadu Domba!
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
PSI Tapsel Salurkan Bantuan ke Sangkunur, Sejumlah Desa Masih Terisolasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup