Suara.com - Misteri yang menyelimuti kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Arya Daru Pangayunan (39), akhirnya terkuak.
Polda Metro Jaya, melalui serangkaian penyelidikan ilmiah dan kolaboratif, menyimpulkan bahwa Arya meninggal dunia akibat tindakan bunuh diri, bukan pembunuhan.
Kesimpulan ini didasarkan pada temuan bukti-bukti krusial yang saling menguatkan, mulai dari sidik jari, DNA, jejak digital, hingga analisis mendalam dari psikologi forensik.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, dalam konferensi pers pada Selasa (29/7/2025), menjelaskan bahwa penyelidikan dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan berbagai tim ahli.
"Penyidik 103 jenis barang bukti, kami bagi menjadi beberapa klister, penyidik mengamankan barang bukti di kantor korban, kemudian penyidik mengamankan barang bukti di kos korban, kemudian barang bukti dari keluarga dan saksi korban yang lain," ujar Kombes Wira.
Sidik Jari dan DNA di Lakban Milik Korban Sendiri
Fakta paling signifikan datang dari lakban kuning yang melilit wajah korban saat ditemukan tewas. Tim Pusat Identifikasi (Pusident) Bareskrim Polri berhasil menemukan sidik jari pada lakban tersebut yang identik dengan milik Arya Daru.
"Dari beberapa barang bukti yang diamankan rekan kita, kami melakukan pengembangan, sidik jari dari lakban yang digunakan untuk melilit korban ADP, diteliti sesuai kaedah keilmuan, kimia basa, kristal violet, ada beberapa sidik jari yang sesuai kaedah dan karakteristik yang ada, hasil pengembangan memenuhi kriteria 12 titik yang sama, jadi hasil dari tim identifikasi di lakban sidik jari dari sdr ADP," jelas perwakilan Pusident.
Temuan ini diperkuat oleh hasil pemeriksaan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri yang tidak menemukan adanya DNA orang lain di lokasi kejadian maupun pada barang bukti. Satu-satunya DNA yang teridentifikasi pada sisa lakban adalah milik korban.
Baca Juga: Breaking News! Polisi Tak Temukan Bercak Darah dan Sperma di Kamar Diplomat Arya Daru
"Dari hasil penemuan barang bukti di TKP, tidak menemukan bercak darah, maupun sperma dan material dari orang lain. Ada 13 item yang kami periksa, hanya 1 yang menarik, yaitu sisa lakban bonggol itu ada DNA dari korban ADP," ungkap tim Puslabfor.
Jejak Digital Ungkap Niatan Bunuh Diri Sejak Lama
Penyelidikan tim Digital Forensik semakin memperjelas latar belakang psikologis yang dialami Arya. Dari 14 barang bukti digital yang diperiksa, riwayat email korban menunjukkan adanya keinginan untuk mengakhiri hidup.
"Ada pengiriman email dikirim ke salah satu badan amal yang menyediakan layanan dukungan orang putus asa atau menyebabkan bunuh diri, kami menemukan 2 segmen 2013. Ada keinginan untuk bunuh diri. 2021 ada 9 segmen intinya sama, ada niatan lebih kuat atau problem yang niatan untuk bunuh diri," papar tim Digital Forensik.
Sementara itu, hasil pemeriksaan toksikologi forensik juga menepis dugaan adanya unsur racun atau narkoba. Hanya ditemukan kandungan paracetamol dan CTM, obat flu biasa, yang menandakan adanya paparan obat sebelum kematian.
Tekanan Psikologis Pekerja Kemanusiaan
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera