Suara.com - Fakta baru yang lebih dalam terungkap dari penyelidikan kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Arya Daru Pangayunan (39).
-----------------------
CATATAN REDAKSI: Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan hal serupa. Jika Anda atau teman Anda menunjukkan adanya gejala depresi yang mengarah ke bunuh diri, silakan menghubungi psikolog atau layanan kejiwaan terdekat. Anda juga bisa menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567.
-----------------------
Tim forensik digital menemukan jejak keputusasaan Arya yang telah tersimpan selama lebih dari satu dekade, tertuang dalam serangkaian email yang dikirim ke sebuah badan amal.
Temuan ini menjadi pilar utama bagi Polda Metro Jaya untuk menyimpulkan bahwa Arya meninggal murni akibat bunuh diri, diperkuat oleh tidak adanya jejak orang lain di lokasi kejadian.
Tim Laboratorium Digital Forensik membeberkan bukti paling personal dari riwayat hidup Arya. Ditemukan adanya komunikasi intens antara korban dengan sebuah lembaga yang menyediakan dukungan bagi orang-orang putus asa. Komunikasi ini tercatat dalam dua periode waktu yang berbeda.
"Yang kami lakukan terkait bunuh diri, dari akun yahoo-nya, yang dikirim tahun 2013 ada 11 segmen dan tahun 2021 9 segmen ke salah satu badan yang menyediakan layanan dukungan badan amal itu," ungkap perwakilan tim Lab Digital Forensik, Selasa (29/7/2025).
Isi dari email tersebut menggambarkan pergulatan batin yang sangat berat. "Email 2021, bahwa korban sedang bercerita kepada badan amal itu, Ketika lihat gedung tinggi ingin mencari cara untuk loncat dari atas, kalau lihat pantai pengen menenggelamkan diri," lanjut tim forensik.
Baca Juga: Forensik Digital Bicara: Email Rahasia Arya Daru ke Badan Amal Ungkap Niatan Bunuh Diri
Tak Ada Orang Lain, CCTV dan Bukti Fisik Menguatkan
Dugaan adanya keterlibatan pihak ketiga sepenuhnya dipatahkan oleh bukti-bukti fisik dan rekaman kamera pengawas (CCTV). Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang memasuki kamar kos korban sebelum ia ditemukan tewas.
"Kami mengambil sampel video cctv 1X24 jam, tidak ada orang yang masuk," kata Kombes Wira.
Hal ini selaras dengan temuan awal bahwa pintu kamar terkunci dari dalam, serta hasil identifikasi sidik jari dan DNA pada lakban yang 100 persen identik dengan milik korban Arya Daru Pangayunan.
Metode Bunuh Diri Bukan Hal Baru
Meskipun cara yang digunakan Arya untuk mengakhiri hidupnya—melilit kepala dengan plastik dan lakban—terdengar tidak lazim bagi masyarakat awam, Ketua Umum Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor), Nathanael D. J. Sumampouw, memberikan perspektif berbeda.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan, Waspada Banjir
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam