Suara.com - PT Liku Telaga, anak perusahaan PT Lautan Luas Tbk, resmi mengoperasikan panel surya di pabriknya di Gresik, Jawa Timur.
Langkah ini dilakukan lewat kerja sama dengan PT Emerging Solar Indonesia (ESI), sebagai bagian dari upaya mendukung transisi energi bersih di sektor industri, yang saat ini menyumbang lebih dari 32 persen emisi polutan di Indonesia.
Pabrik ini kini menggunakan 171 panel surya berkapasitas 113,7 kWp. Hasilnya, emisi karbon bisa ditekan hingga 141,5 ton per tahun, setara dengan kemampuan menyerap emisi dari 3.648 pohon.
Menurut Presiden Direktur PT Liku Telaga, Gani Kristiono Kusuma langkah ini bukan cuma soal keberlanjutan, tapi juga efisiensi bisnis.
“Kami ingin transisi energi berjalan seiring pertumbuhan usaha. Skema panel surya dari ESI memungkinkan kami menikmati energi bersih tanpa biaya modal di awal,” ujarnya.
ESI sendiri menekankan bahwa pendekatan mereka dirancang agar industri bisa beralih ke energi bersih tanpa harus memikirkan gangguan operasional. “Kolaborasi ini contoh nyata bahwa energi bersih bisa diadopsi tanpa ribet,” kata Harry Radcliffe, Direktur ESI.
Langkah ini juga sejalan dengan target Pemprov Jawa Timur untuk mencapai bauran energi terbarukan sebesar 19,56 persen pada 2050.
Dengan pendekatan jangka panjang, ESI menargetkan lebih banyak industri bisa ikut mengadopsi energi surya. Bagi Liku Telaga, ini bukan hanya soal panel di atap pabrik, tapi bagian dari komitmen nyata terhadap prinsip lingkungan (ESG), keberlanjutan, dan daya saing industri ke depan.
Baca Juga: Transisi Energi dan Aksi Iklim Jadi Agenda Utama Indonesia di Tengah Krisis Global
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar