Suara.com - Jagat maya dihebohkan oleh serangkaian unggahan dari akun Instagram anonim bernama nationalsecurity.id yang merilis sebuah laporan bertajuk "Laporan Resmi NSA-RI". Laporan tersebut membeberkan dugaan konspirasi di balik kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI, Arya Daru Pangayunan (39).
Dalam unggahan yang diformat seperti dokumen intelijen dengan nomor NSA-7/ADP-2025, akun tersebut menarasikan bahwa tugas terakhir Arya Daru adalah melakukan investigasi rahasia terhadap kasus perdagangan manusia dan buruh migran Indonesia di kawasan Amerika Latin, khususnya Brasil, Suriname, dan Paraguay.
Menurut laporan tersebut, Arya Daru, yang menjabat sebagai Pejabat Fungsi Politik & HAM di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Brasil, telah mengirimkan laporan rahasia ke Kementerian Luar Negeri pada Juni 2025.
Laporan itu diduga berisi informasi mengenai keterlibatan oknum pejabat lokal Brasil dan jaringan mafia internasional dalam penyelundupan manusia.
Unggahan kedua merinci langkah-langkah yang diduga diambil Arya Daru sebelum insiden yang menimpanya, di antaranya:
- Menjalin komunikasi informal dengan Dinas Intelijen Austria (BVT), Interpol, dan sejumlah LSM HAM;
- Mengajukan nota protes diplomatik ringan terhadap aparat imigrasi Brazil;
- Mengusulkan pengawasan bersama untuk melindungi pekerja migran Indonesia.
Bagian paling dramatis dari laporan ini adalah "Tanda Bahaya Terakhir". Akun nationalsecurity.id mengeklaim Arya Daru mengirim email internal ke Kementerian Luar Negeri RI dengan pesan mendesak:
"Mereka bukan hanya jaringan, mereka mengendalikan sistem di dalam. Aku akan kirim semua bukti sebelum aku dibungkam."
Laporan itu ditutup dengan "Kesimpulan Awal NSARI" yang menyatakan bahwa kematian Arya Daru tidak wajar dan diduga kuat telah "dibungkam karena menyentuh kepentingan jaringan ilegal lintas negara."
Informasi Belum Terverifikasi
Baca Juga: Jalan Bareng ke Mal Sebelum Arya Daru Tewas, Polisi Ogah Umbar Sosok Vara: Ada Cinta Segitiga?
Perlu ditekankan dengan kuat bahwa seluruh informasi yang disajikan oleh akun nationalsecurity.id ini belum dapat dipastikan kebenarannya.
Nama "NSA-RI" yang digunakan oleh akun tersebut juga bukan merupakan nama badan atau lembaga resmi yang dikenal di dalam struktur pemerintahan Republik Indonesia.
Sementara menurut penelusuran Suara.com, Arya Daru juga diketahui tidak pernah ditugaskan di Brasil. Pria yang bergabung sebagai diplomat di Kementerian Luar Negeri RI ini memang pernah bertugas di Amerika Latin, tapi bukan di Brasil melainkan di KBRI Buenos Aries, Argentina.
Tewas Bunuh Diri
Polda Metro Jaya sebelumnya juga menyimpulkan Arya Daru tewas bunuh diri. Namun penyelidik lebih memilih untuk menggunakan diksi meninggal dunia tanpa keterlibatan orang lain.
Kesimpulan itu didasari hasil autopsi dan penyelidikan yang mereka lakukan selama 21 hari sejak kematian Arya Daru. Berdasar catatan Suara.com setidaknya ada lima fakta penting yang terungkap dari hasil penyelidikan dan autopsi tersebut;
Berita Terkait
-
Jalan Bareng ke Mal Sebelum Arya Daru Tewas, Polisi Ogah Umbar Sosok Vara: Ada Cinta Segitiga?
-
Pamer Kondom - Pelumas saat Rilis Kasus Diplomat Arya Daru, Polda Metro Kena Sentil: Offside!
-
Dinyatakan Tewas Bunuh Diri, Komisi III Soroti Polisi Tak Tutup Kasus Diplomat Arya Daru, Kenapa?
-
Tolak Hasil Polisi, Keluarga Tak Percaya Arya Daru Tewas Bunuh Diri: Kebenaran Pasti akan Terungkap!
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Dulu Besi Tangganya Dicuri, Kini Kabel CCTV JPO Daan Mogot Ditemukan Putus
-
Kemendagri Monitor Pengiriman Bantuan 101.000 Lembar Pakaian untuk Korban Bencana di Aceh
-
Banjir Sumatra Picu Risiko Penyakit Menular, Kemenkes Dorong Imunisasi Darurat
-
OTT 9 Orang Termasuk Jaksa di Banten, KPK Juga Amankan Uang Rp 900 Juta
-
Noel Siap Jalani Sidang Kasus K3, Penampilan Peci dan Sorban Jadi Sorotan
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!
-
KPK Tangkap Jaksa di Banten, Sinyal Keras Perang Korupsi Antar Aparat?