Suara.com - Nasib pilu ibu Nortaji, seorang lansia asal Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, sempat mengundang keprihatinan publik. Kisahnya pun viral di media sosial.
Perempuan lanjut usia itu dikabarkan dianiaya dan diusir oleh anak-anak kandungnya hingga akhirnya dirawat di Griya Lansia Desa Wajak, Kabupaten Malang. Kini, ia pun telah dijemput oleh anak-anaknya kembali dengan penuh haru.
Polres Probolinggo turun tangan menyelesaikan konflik keluarga tersebut. Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim melakukan pendekatan persuasif kepada anak-anak Nortaji.
“Kami mendampingi tiga anak Ibu Nortaji untuk menjemput ibunya di Malang. Semoga setelah ini tidak ada lagi permasalahan antara ibu dan anak,” ujar Kasi Humas Polres Probolinggo Iptu Merdhania Pravita Shanty, Kamis (31/7).
Momen pertemuan di Griya Lansia pun menjadi haru. Ketiga anak Nortaji datang menjemput ibunya dengan didampingi petugas kepolisian. Mereka langsung memeluk sang ibu dan meminta maaf. Nortaji yang sebelumnya viral karena kisah menyedihkannya pun tak kuasa menahan air mata.
“Sayang sarah kuleh, terro plemanah ka compok, terro akompolah pole. Toreh pleman pon nak (Sayang sekali saya, ingin pulang ke rumah, ingin berkumpul lagi. Ayo cepat pulang, nak),” ucap Nortaji dengan suara lirih namun penuh harap.
Muhammad, anak pertama Nortaji, mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan. “Kami sudah sepakat untuk sama-sama merawat ibu, makanya kami langsung datang ke Griya Lansia. Terima kasih untuk Polres Probolinggo yang sudah membantu kami,” ujarnya.
Berikut 6 fakta viral kasus Ibu di Probolinggo dijemput anaknya.
1. Viral Diusir Anak Kandung
Kasus ini mencuat ke publik setelah seorang lansia bernama Nortaji, warga Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, dikabarkan menjadi korban penganiayaan dan pengusiran oleh anak-anak kandungnya.
Kisah ini menjadi viral di media sosial karena memperlihatkan potret kesedihan seorang ibu yang tidak lagi diakui oleh keluarganya sendiri.
2. Dirawat di Griya Lansia Malang
Setelah diusir, Nortaji kemudian dirawat di Griya Lansia Desa Wajak, Kabupaten Malang. Ia tinggal di sana karena tak lagi memiliki tempat tinggal yang layak. Kondisi ini mengundang simpati publik, yang mendorong kepolisian untuk turun tangan menyelesaikan persoalan keluarga tersebut.
3. Polres Probolinggo Turun Tangan
Mengetahui kabar tersebut, Polres Probolinggo melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim langsung bertindak cepat.
Berita Terkait
-
Video Lawas Budi Arie Viral Lagi, Sebut Masuk Penjara Bila Kalah di Pilpres 2024
-
Netizen Serbu IG Mahfud MD: Doakan Jadi Menko Polkam dan Berantas Korupsi
-
Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
-
Viral! Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih Diduga Dicopot Usai Tegur Anak Wali Kota?
-
Momen Remaja Asyik Berjoget TikTok di Ruang Rawat Inap Tuai Kecaman
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka