Suara.com - Sebuah unggahan video viral di media sosial, khususnya Facebook, menampilkan Presiden Prabowo Subianto disertai narasi provokatif yang menyebut dirinya akan menghentikan program bantuan sosial (bansos).
Klaim tersebut menuai perhatian publik dan menimbulkan keresahan, terutama di kalangan penerima manfaat bansos.
“BAPAK PRESIDEN PRABOWO SUBIANTO STOP ‘BANSOS’!!!” begitu narasi yang beredar.
Video tersebut juga menuding program bansos menimbulkan kecemburuan sosial dan ketidaktepatan sasaran karena diduga banyak penerima berasal dari keluarga pejabat desa.
Lantas, benarkah Presiden Prabowo akan hentikan bansos?
Berdasarkan penelusuran Suara.com, tidak ditemukan pernyataan resmi dari Presiden Prabowo maupun kementerian terkait mengenai rencana penghentian bansos. Klaim yang beredar tersebut tidak berdasar dan menyesatkan.
Sebaliknya, pemerintah telah menetapkan komitmen kuat dalam melanjutkan dan memperkuat program perlindungan sosial (Perlinsos) di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp504,7 triliun untuk berbagai program bansos, seperti:
- Program Keluarga Harapan (PKH)
- Kartu Sembako
- Program Indonesia Pintar (PIP)
- KIP Kuliah
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyatakan bahwa penyaluran bansos dilakukan secara berkala.
"Penyalurannya memang setiap tiga bulan, triwulan I, triwulan II, triwulan III, dan triwulan IV," ujar Gus Ipul dalam keterangan resminya, dikutip dari laman Kementerian Sosial (Kemensos).
Penyaluran bansos ke depan akan berbasis pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang mulai diberlakukan pada April 2025.
Data tersebut akan menjadi acuan tunggal untuk memastikan bansos diterima oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Dilansir dari Antara, total anggaran untuk bansos berbasis DTSEN mencapai lebih dari Rp120 triliun.
Kesimpulan
Berita Terkait
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, Anggota Komisi IV DPR Ingatkan Pengalaman Pahit di Berbagai Daerah
-
WALHI Kritik Rencana Prabowo Tanam Sawit dan Tebu di Papua: Tak Punya Hati dan Empati!
-
5 Momen Dasco Jadi 'The Crisis Manager' di Tahun 2025
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru