Suara.com - Peta politik Indonesia berubah drastis pasca-Pilpres 2024.
Melalui sebuah pernyataan yang mengejutkan, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menginstruksikan seluruh kader untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, khususnya program-program yang berpihak pada rakyat.
Arahan penting ini disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Deddy Yevri Sitorus dalam rapat di Bali, Kamis (31/7/2025) kemarin.
Keputusan ini terasa ironis bagi publik yang mengikuti dinamika politik nasional.
Megawati dan Prabowo pernah menjadi duet maut pada Pilpres 2009 (Mega-Pro), namun kemudian menjadi rival sengit selama satu dekade terakhir.
PDIP adalah partai pengusung utama Joko Widodo yang dua kali mengalahkan Prabowo Subianto dalam pertarungan pemilu yang keras.
Kini, setelah kalah dalam Pilpres 2024, PDIP justru mengulurkan tangan dukungan.
Megawati menekankan pentingnya peran partai politik dalam menjaga stabilitas negara di tengah tantangan ekonomi, defisit fiskal, dan ketegangan global.
Ia juga meminta kader untuk tetap solid, aktif menyerap aspirasi masyarakat, serta memastikan pemerintah tetap berada di jalur yang benar.
Baca Juga: Senyum dan Kepal Tinju Hasto Kristiyanto Setelah Dapat Amnesti
Menurut Deddy, Megawati ingin PDIP menjadi pilar utama demokrasi melalui konsistensi gagasan dan kekompakan internal partai.
Lalu, manuver politik apa yang sebenarnya terjadi di balik keputusan besar ini? Berikut adalah empat analisisnya.
1. Prioritas Stabilitas di Atas Rivalitas Politik
Dalam arahannya, Megawati secara spesifik menyoroti "tantangan ekonomi, defisit fiskal, dan ketegangan global."
Ini adalah sinyal jelas bahwa para elite politik, termasuk Megawati, memandang stabilitas nasional sebagai prioritas utama.
Rivalitas politik yang terus berlanjut dianggap berisiko memperburuk kondisi negara.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
Terkini
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
-
Waspada Cuaca Ekstrem, Distamhut DKI Pangkas 69 Ribu Pohon Rawan