Suara.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi baru-baru ini menjadi tamu dalam podcast Deddy Corbuzier.
Dalam kesempatan itu ia membahas isu hangat seputar kebijakan larangan study tour yang masih menjadi perbincangan di kalangan masyarakat dan dunia pendidikan.
Mantan bupati Purwakarta itu menyinggung bahwa study tour yang selama ini dijalankan oleh banyak sekolah pada dasarnya hanyalah kegiatan wisata biasa.
“Apa sih study tour? study tour-nya ternyata kan piknik biasa, mengunjungi tempat-tempat wisata,” kata Dedi Mulyadi dikutip dari YouTube Deddy Corbuzier pada Senin, 4 Agustus 2025.
Dedi Mulyadi mengakui bahwa argumennya soal study tour itu bisa dibuktikan dengan adanya demo yang baru-baru ini digelar di Gedung Sate.
Demo yang dilakukan para pelaku usaha pariwisata itu menuntut Gubernur Jawa Barat mencabut kebijakan larangan study tour karena mengurangi pendapatan mereka.
“Kemudian itu bisa dibuktikan dengan yang demo di Gedung Sate itu adalah pelaku jasa kepariwisataan,” ujar Dedi.
Dedi pun merasa heran mengapa dirinya dianggap sebagai pihak yang menyebabkan kerugian atau kesulitan bagi masyarakat.
Baca Juga: Sadis! Aktivis Demokrasi Diancam Disiksa Usai Kritik Dedi Mulyadi, Fotonya Dipajang Diskominfo Jabar
Padahal menurutnya, ia hanya melarang kegiatan study tour, bukan piknik keluarga atau wisata lainnya.
“Makanya kan menjadi aneh, saya dituduh pihak yang membuat mereka menjadi susah, padahal menurut saya tidak ada, yang saya larang adalah study tour, bukan piknik,” tuturnya.
Dalam pandangannya, Dedi menilai bahwa kegiatan study tour sering kali tidak sejalan dengan makna pembelajaran yang sesungguhnya.
Ia mempertanyakan urgensi kegiatan tersebut jika permasalahan dasar di lingkungan sekolah saja belum diselesaikan.
Gubernur Jawa Barat itu lalu mencontohkan kasus-kasus yang bisa diangkat menjadi sebuah bahan pembelajaran di sekolah tanpa harus jauh-jauh melakukan study tour ke luar kota.
“Problematikanya adalah logika berpikir, kan judulnya study tour. Study kan nggak usah jauh-jauh, sampah di sekolahnya gak terurus, selokan di belakang sekolah hitam pekat. Ngapain jauh-jauh?”
Berita Terkait
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP
-
Deddy Corbuzier Kena Tegur Ferry Irwandi karena Tayangkan Podcast Sosok Ini
-
Deddy Corbuzier Punya Permintaan Konyol Jika Mendadak Meninggal Dunia
-
Thariq Halilintar Terlihat Kikuk Dicecar Deddy Corbuzier Soal Bisnisnya, Netizen: Takut Keceplosan?
-
Dedi Mulyadi Pangkas Anggaran Dinas dari Rp1,5 Miliar Jadi Rp100 Juta, Sisanya Banyak!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank