Suara.com - Bagi warga yang tinggal di Depok dan Bekasi, biaya perjalanan sehari-hari menjadi beban yang signifikan.
Analis kebijakan transportasi dari FAKTA Indonesia, Azas Tigor Nainggolan, menyoroti bahwa kedua kota penyangga ini menduduki peringkat teratas dengan biaya transportasi umum termahal di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).
Pengeluaran untuk transportasi di dua kota ini bahkan melampaui Rp1 juta per bulan, sebuah angka yang jauh dari ideal.
"Warga kedua wilayah ini sekarang menempati kota paling mahal mengeluarkan menggunakan uang pendapatan untuk bertransportasi umum. Idealnya biaya transportasi 10 persen persentase dari biaya hidup," ujar Tigor melalui pesan elektroniknya di Jakarta, Kamis (7/8/2025).
Pernyataan ini diperkuat oleh data terbaru dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang dirilis pada Juli dan Agustus 2025.
Data tersebut menunjukkan bahwa warga Bekasi rata-rata mengeluarkan Rp1,9 juta per bulan (14,02% dari biaya hidup), sementara warga Depok harus merogoh kocek sebesar Rp1,8 juta per bulan, yang setara dengan 16,32% dari total pengeluaran mereka.
Angka ini menempatkan Depok sebagai kota dengan persentase biaya transportasi tertinggi di Indonesia.
Sebagai perbandingan, warga di wilayah penyangga lainnya seperti Bogor dan Tangerang, serta di Jakarta sendiri, mengeluarkan biaya yang lebih rendah.
Tingginya biaya transportasi di Bekasi dan Depok, menurut Tigor, disebabkan oleh sulitnya akses terhadap angkutan umum massal.
Baca Juga: Cari Bengkel Motor Terdekat di Depok? Ini 5 Rekomendasinya
Keterbatasan ini memaksa warga untuk bergantung pada moda transportasi tambahan yang lebih mahal.
"Warga harus menggunakan transportasi tambahan seperti transportasi daring untuk perjalanan dari rumah ke stasiun atau terminal angkutan umum massal (first miles) dan dari perhentian di stasiun atau terminal menuju tujuan akhir (last miles)," kata dia.
Masalah "first mile dan last mile" ini juga diakui oleh Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda Kemenhub, Mohammad Risal Wasal.
Ia menjelaskan bahwa meskipun tarif KRL terjangkau, biaya tambahan seperti ojek online yang bisa mencapai Rp 25.000 dan parkir Rp 10.000 menjadi penyebab membengkaknya pengeluaran.
Untuk mengatasi masalah ini, Tigor mendesak pemerintah daerah di Bodetabek untuk proaktif mengembangkan layanan transportasi di dalam wilayahnya masing-masing.
Langkah ini diharapkan dapat memudahkan warga mengakses layanan transportasi massal yang konektivitasnya telah dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Berita Terkait
-
Alasan Penyerang Gunungkidul Pilih Berguru di Banten, Dulu Kesayangan Shin Tae-yong
-
Cewek di Tangerang Datangi Damkar Malam-Malam Minta Tolong Lepaskan Borgol
-
BRI Super League: Hokky Caraka Putuskan Berlabuh ke Persita Tangerang
-
Jedi Muda Terakhir Jadi Pendekar Cisadane: Hokky Caraka Gabung Persita
-
9 Bulan Jalan Kaki Lintas 7 Negara, Pemuda Tangerang Ini Tiba di Mekkah
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
18 Ucapan Selamat Natal 2025 Paling Berkesan: Cocok Dikirim ke Atasan, Sahabat, hingga Si Dia!
-
Gereja Katedral Jakarta Gelar Misa Natal 24-25 Desember, Ini Jadwalnya
-
Diduga Peliharaan Lepas, Damkar Bekasi Evakuasi Buaya Raksasa di Sawah Bantargebang Selama Dua Jam
-
Bambang Tri Siap Jadi Saksi Sidang Ijazah Jokowi, Klaim Punya Bukti Baru dari Buku Sri Adiningsih
-
Wamenkum: Penyadapan Belum Bisa Dilakukan Meski Diatur dalam KUHAP Nasional
-
Hindari Overkapasitas Lapas, KUHP Nasional Tak Lagi Berorientasi pada Pidana Penjara
-
Kayu Hanyutan Banjir Disulap Jadi Rumah, UGM Tawarkan Huntara yang Lebih Manusiawi
-
Video Viral Badan Pesawat di Jalan Soetta, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Tiga Hari!
-
KemenHAM: Pelanggaran HAM oleh Perusahaan Paling Banyak Terjadi di Sektor Lahan