Suara.com - Trotoar, yang seharusnya menjadi surga aman bagi para pejalan kaki, mendadak berubah menjadi arena pertempuran tak terduga dalam sebuah video yang kini mengguncang linimasa media sosial.
Di tengah lautan kendaraan yang mengular dalam kemacetan, sekelompok pengendara motor memutuskan untuk mengambil jalan pintas haram, menyerbu trotoar.
Namun, aksi tak terpuji mereka kali ini menemui lawan yang sepadan.
Dalam klip viral tersebut, sebuah pemandangan ironis tersaji. Puluhan sepeda motor, berbaris memanjang di atas trotoar sempit, terhenti total.
Langkah mereka diblokade oleh sekelompok pemuda pejalan kaki yang menolak untuk menyerah.
Berdiri tegak membentuk benteng manusia, mereka dengan tegas merebut kembali hak mereka yang telah dirampas.
Suasana pun memanas. Para pengendara tampak gelisah, sementara para pejalan kaki justru semakin berani.
"Ayo lho! Nggak bisa jalan! Kami mau jalan!" teriak salah seorang pemuda dengan lantang, suaranya menjadi komando perlawanan.
Sambil mengarahkan kamera ponselnya, ia merekam setiap wajah pengendara yang tampak salah tingkah, memberikan tekanan mental yang tak terbantahkan.
Baca Juga: 5 Fakta Viral Moge Terobos Jalur Busway, Denda Tilangnya Bisa Dipenjara?
Melihat perlawanan sengit dan tak terduga itu, sang pengendara di barisan terdepan akhirnya menyerah. Ia terpaksa menelan pil pahit dan memutar balik kendaraannya.
Namun, proses mundur teratur itu menjadi sebuah tontonan tersendiri. Trotoar yang sempit membuatnya harus melakukan manuver canggung dan sulit.
Situasi diperparah dengan puluhan motor lain yang mengantre di belakangnya, menciptakan efek domino kepanikan dan kebingungan.
Mereka terjebak dalam ironi yang mereka ciptakan sendiri, tak bisa langsung turun ke jalan raya karena terhalang oleh taman dan tanaman hijau di sisi trotoar.
Satu per satu, dengan wajah menanggung malu, para pengendara itu terpaksa berputar arah, sebuah proses mundur yang lambat dan menjadi pelajaran mahal di hadapan kamera yang terus merekam.
Momen klimaks yang direkam ini tak butuh waktu lama untuk menjadi panggung pengadilan warganet.
Berita Terkait
-
5 Fakta Viral Moge Terobos Jalur Busway, Denda Tilangnya Bisa Dipenjara?
-
Update Harga Honda BeAT Agustus 2025: Bongkar Tuntas Beda Varian CBS, Deluxe, dan Street!
-
Motor China Tak Lagi Murah, Pesona Moge dengan Harga Setara Harley-Davidson
-
4 Rekomendasi Motor Matic Bekas Rp 2 jutaan, Cocok buat yang Punya Budget Tipis
-
Harga Tembus Rp 162 Juta, Skuter Sultan Italjet Dragster 250 Akhirnya Mengaspal
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu
-
Anggaran Proyek Monumen Reog Ponorogo Dikorupsi?
-
Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam Jambi, Terungkap Jejak Pilu Penculikan Bocah Bilqis
-
DPD RI Gaungkan Gerakan Green Democracy Lewat Fun Walk dan Penanaman Pohon Damar
-
Terungkap! Bocah Bilqis Hilang di Makassar Dijual ke Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Rp 80 Juta
-
Bukan Soal Kontroversi, Ini Alasan Soeharto Disebut Layak Dihargai Sebagai Pahlawan Nasional