Suara.com - Aksi demo besar-besaran kabarnya terjadi di Amerika Serikat (AS).
Warga AS protes ke Donald Trump yang sudah menyerang Iran.
Para masyrakat lokal AS kabaarnya juga tidak mendukung serangan Trump ke Iran.
Informasi tersebut beredari di media sosial (Medsos) X pada Minggu, 22 Juni 2025.
Akun X bernama "Wahyoe Affandy" mengunggah video dengan klaim tersebut.
Terdapat narasi diberikan pengunggah di cuitannya, berikut keterangannya:
“Demonstrasi besar-besaran oleh warga AS terhadap Presiden Donald Trump yang telah menyerang Iran.
Warga AS juga tidak mendukung serangan Trump, tetapi apa boleh buat?”.
Per arsip cadangan dibuat, unggahan tersebut sudah mendapatkan 40 jawaban, dibagikan ulang 222 kali, dan disukai oleh 578 pengguna X lainnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Iran Gelar Sayembara Bunuh Trump dan Netanyahu?
Melansir dari TurnBackHoax.id, tim pemeriksa fakta menelusuri kebenaran klaim menggunakan perkakas (tool) InVID WeVerify yang memfragmentasi video ke dalam bentuk gambar/foto untuk mencari bingkai utama (Keyframe), yang kemudian digunakan untuk melakukan pencarian gambar (image search) menggunakan Google Lens.
Hasil penelusuran mengarahkan ke beberapa sumber unggahan video yang mirip dengan konteks informasi yang benar.
Sumber pertama adalah unggahan ke forum Reddit oleh akun “ThisIs2MuchPressure” (u/ThisIs2MuchPressure) pada 17 Juni 2025 dengan deskripsi yang menyebutkan bahwa demonstrasi yang direkam di video yang diunggah adalah demonstrasi “No Kings”. Video yang sama diunggah oleh sumber kedua yaitu akun YouTube “The Beautiful Vistas” (@thebeautifulvistas).
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari artikel oleh AP (The Associated Press), “No Kings” adalah sebuah gerakan protes terhadap kebijakan-kebijakan Donald Trump yang dianggap bertendensi fasis dan memundurkan praktik demokrasi di AS.
Untuk mengkoroborasi sumber-sumber di atas, pencarian menggunakan Google Videos dan Google News dengan kata kunci “no kings protests san diego” menghasilkan video dan artikel dari berbagai sumber autoritatif.
Dapat disimpulkan, unggahan tersebut masuk ke kategori konten yang menyesatkan (misleading content), faktanya video demonstrasi yang disebarkan adalah demonstrasi “No Kings”, sebuah gerakan protes terhadap kebijakan-kebijakan Donald Trump yang dianggap bertendensi fasis dan memundurkan praktik demokrasi di AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory