Suara.com - Sebuah momen canggung yang terekam kamera kini menjadi sorotan tajam publik. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terlihat mencuekin Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan tidak bersalaman dalam sebuah upacara militer.
Insiden ini sontak memicu spekulasi liar mengenai adanya disharmoni di lingkar dalam kekuasaan. Pakar politik bahkan mendorong Istana untuk segera memberikan klarifikasi agar tidak menjadi bola panas.
Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno, menilai insiden ini bukanlah hal sepele. Menurutnya, gestur Gibran yang melewati AHY begitu saja di hadapan publik adalah sesuatu yang tak wajar dan bisa dimaknai macam-macam.
"Bagi publik ini sesuatu yang tak wajar. Karenanya jubir istana mesti bicara untuk hindari spekulasi publik soal adanya disharmoni antara wapres dengan menteri," kata Adi saat dihubungi Suara.com, Senin (11/8/2025).
Adi khawatir, jika tidak segera dijelaskan, publik akan mengaitkan momen ini dengan persaingan politik menuju Pilpres 2029, di mana Gibran dan AHY digadang-gadang sebagai calon kuat.
"Karenanya harus segera di-clear-kan informasi ini. Jubir istana harus berikan klarifikasi soal ini," ujarnya.
Gibran Lewati AHY, Salami Jaksa Agung
Momen yang menjadi perbincangan ini terjadi saat upacara kehormatan militer di Batujajar, Bandung, Minggu (10/8/2025). Dalam rekaman video yang beredar, Presiden Prabowo Subianto yang memimpin acara tampak menyalami satu per satu tamu undangan yang berbaris.
Namun, Gibran yang berjalan di belakangnya terlihat berbeda. Dengan raut wajah serius, Gibran berjalan melewati AHY yang sudah bersiap di posisinya. Alih-alih menyalami Ketua Umum Partai Demokrat itu, Gibran justru langsung menjabat tangan Jaksa Agung ST Burhanuddin yang berdiri di sebelah AHY.
Baca Juga: Momen Janggal di Acara Militer: Gibran 'Abaikan' AHY, Reaksi Publik Jadi Sorotan!
Mantan Wali Kota Solo itu sempat melirik sesaat ke arah AHY, namun ia langsung melanjutkan perbincangan dengan pejabat lain.
Selain AHY, Gibran juga dilaporkan tidak menyalami beberapa menteri koordinator lain yang berada di barisan tersebut, seperti Menko Pangan Zulkifli Hasan dan Menko PMK Pratikno.
Kini, publik menanti apakah Istana akan memberikan klarifikasi resmi untuk meredam spekulasi, atau membiarkan momen canggung ini tetap menjadi misteri yang memicu perdebatan politik.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Gelar Pahlawan untuk Marsinah: Perjuangan Buruh Dibayar Nyawa dan Tak Pernah Terungkap Pelakunya
-
JATAM Sebut Ada Kolusi Korporasi dan Birokrasi Lokal di Balik Konflik Tambang Halmahera
-
Gebrakan Hijau Polda Riau: Tanam 21.000 Pohon, Cetak 311 Ketua OSIS Jadi Pelopor Lingkungan
-
Dari Senapan Mainan Sampai Ancaman Blokir: Benarkah PUBG Biang Keladi di Balik Tragedi SMAN 72?
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Waka Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru
-
Profil Marsinah, Aktivis Buruh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan oleh Presiden Prabowo
-
Peluk Hangat Anak-anak Soeharto di Istana Usai Terima Gelar Pahlawan Nasional, Titiek Tersenyum
-
Akhir Drama Penculikan Bilqis: Selamat Tanpa Luka, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Terungkap! 7 Fakta Jaringan Sadis Penculikan Bilqis, Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam
-
Akhirnya Pahlawan! Ini Sederet Fakta di Balik Gelar Nasional Soeharto