Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merapat ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (11/8/2025).
Namun, usai bertemu Presiden Prabowo Subianto, Bahlil menepis tegas adanya pembahasan politik.
Tak hanya itu, ia justru memilih bungkam saat nama politisi senior Golkar lainnya disebut.
Bahlil Lahadalia yang kelar menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin sore, hanya menegaskan kehadirannya bukan untuk membahas dinamika Partai Golkar yang tengah memanas.
Ketika dikonfirmasi awak media mengenai pertemuannya dengan presiden turut membahas isu munaslub yang melanda internal partai berlambang beringin itu, Bahlil membantahnya dengan tegas.
"Nggak ada. Memang ada apa? Ya, oke," kata Bahlil yang kemudian berjalan cepat menuju mobilnya.
Sikap irit bicara kembali ditunjukkan Bahlil ketika disinggung mengenai pernyataan politisi Partai Golkar, Ridwan Hisjam, yang vokal berbicara mengenai kondisi di tubuh beringin.
Menteri yang juga merupakan salah satu kader utama Golkar ini memilih untuk tidak berkomentar.
"Ah Udah lah, udah. Ya, cukup ya," ujar Bahlil sembari terus berjalan.
Baca Juga: Isu Munaslub 'Hantui' Golkar, Idrus Marham Sebut Bukan Dari Istana Dalangnya
Sementara itu, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus, Aris Marsudiyanto, yang turut hadir dalam rapat antara Prabowo dan Bahlil, mengonfirmasi bahwa tidak ada pembahasan politik kepartaian dalam pertemuan tersebut.
"Oh nggak. Ini tadi tidak terlalu disinggung tentang partai ya, kita hanya bicara tentang pembangunan aja," kata Aris.
Dalam pertemuan tersebut, Bahlil diketahui memberikan laporan terkait realisasi kinerja Kementerian ESDM semester I.
Ia melaporkan bahwa target lifting migas pada tahun 2025 melampaui target dari yang dicanangkan dalam APBN.
"Saya melaporkan pertama adalah target lifting kita yang 605 ribu barel per day sekarang sampai bulan Juni rata-rata sudah mencapai 608 ribu barel per day," kata Bahlil, di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (11/8/2025).
"Mudah-mudahan sampai akhir tahun ini target APBN pertama yang bisa kita realisasikan di lifting. Selama ini sejak 2008 - 2024 lifting itu nggak pernah sampai capai target APBN sekarang alhamdullilah sudah 608 ribu (barel per hari)," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Menpar Widiyanti Tegaskan Isu Mandi Air Galon Hoaks: Itu Hanya Karangan
-
MBG Jalan Terus Meski Ribuan Anak Keracunan, Bivitri Susanti Murka: Keras Kepala Betul Macam Batu!
-
Wajah Dilumuri Tanah, Kisah Ahmad Sahroni Lolos dari Amukan Massa Saat Penjarahan
-
PPP Sulteng Kompak Dukung Agus Suparmanto Jadi Caketum di Muktamar 2025
-
Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
-
Dicap Ikut Bertanggung Jawab, Reaksi KPK usai Nama Ahok Disebut Tersangka Kasus LNG Pertamina
-
Bukan Prabowo, Pidato Presiden Kolombia Gustavo Petro Paling Keras sampai AS Walk out
-
Lisa Mariana Ungkit Sejumlah Perempuan Lain yang Terima Uang dari RK, KPK: Sampaikan ke Penyidik
-
Menteri Wihaji Apresiasi PSN dan Program KB di Kota Metro pada Puncak Hari Kontrasepsi Sedunia
-
Kaesang Lantik Pengurus Baru PSI Malam Ini, Jokowi Bakal Jadi Ketua Dewan Pembina?