News / Nasional
Senin, 11 Agustus 2025 | 18:30 WIB
Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/8/2025). [Suara.com/Novian]

Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merapat ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (11/8/2025).

Namun, usai bertemu Presiden Prabowo Subianto, Bahlil menepis tegas adanya pembahasan politik.

Tak hanya itu, ia justru memilih bungkam saat nama politisi senior Golkar lainnya disebut.

Bahlil Lahadalia yang kelar menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin sore, hanya menegaskan kehadirannya bukan untuk membahas dinamika Partai Golkar yang tengah memanas.

Ketika dikonfirmasi awak media mengenai pertemuannya dengan presiden turut membahas isu munaslub yang melanda internal partai berlambang beringin itu, Bahlil membantahnya dengan tegas.

"Nggak ada. Memang ada apa? Ya, oke," kata Bahlil yang kemudian berjalan cepat menuju mobilnya.

Sikap irit bicara kembali ditunjukkan Bahlil ketika disinggung mengenai pernyataan politisi Partai Golkar, Ridwan Hisjam, yang vokal berbicara mengenai kondisi di tubuh beringin.

Menteri yang juga merupakan salah satu kader utama Golkar ini memilih untuk tidak berkomentar.

"Ah Udah lah, udah. Ya, cukup ya," ujar Bahlil sembari terus berjalan.

Baca Juga: Isu Munaslub 'Hantui' Golkar, Idrus Marham Sebut Bukan Dari Istana Dalangnya

Sementara itu, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus, Aris Marsudiyanto, yang turut hadir dalam rapat antara Prabowo dan Bahlil, mengonfirmasi bahwa tidak ada pembahasan politik kepartaian dalam pertemuan tersebut.

"Oh nggak. Ini tadi tidak terlalu disinggung tentang partai ya, kita hanya bicara tentang pembangunan aja," kata Aris.

Dalam pertemuan tersebut, Bahlil diketahui memberikan laporan terkait realisasi kinerja Kementerian ESDM semester I.

Ia melaporkan bahwa target lifting migas pada tahun 2025  melampaui target dari yang dicanangkan dalam APBN. 

"Saya melaporkan pertama adalah target lifting kita yang 605 ribu barel per day sekarang sampai bulan Juni rata-rata sudah mencapai 608 ribu barel per day," kata Bahlil, di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (11/8/2025).

"Mudah-mudahan sampai akhir tahun ini target APBN pertama yang bisa kita realisasikan di lifting. Selama ini sejak 2008 - 2024 lifting itu nggak pernah sampai capai target APBN sekarang alhamdullilah sudah 608 ribu (barel per hari)," ujarnya.

Load More