Suara.com - Misteri di balik kualitas dan kecepatan produksi film animasi kontroversial Merah Putih One For All, akhirnya terjawab sudah.
Jawabannya dibongkar warganet, yang menyebut jika lebih memalukan dari yang pernah dibayangkan.
Setelah dihujat karena dugaan menyerobot antrean 200 film, kini terungkap blunder terbesar dari proyek 7 miliar ini yakni karakter-karakternya ternyata bukan buatan sendiri, melainkan aset 3D yang "dibeli jadi" dari toko online.
Temuan yang viral berkat unggahan akun seperti Lambe Turah ini menjadi paku terakhir di peti mati kredibilitas film tersebut. Ini bukan lagi soal kualitas rendah, ini soal orisinalitas dan kejujuran kreatif.
Terbongkar! Dijual Seharga $43.50 per Karakter
Warganet dengan ketajaman mata elang berhasil melacak sumber dari karakter-karakter di film tersebut.
Bukti-bukti berupa tangkapan layar menunjukkan bahwa karakter seperti "Ned", "Earl", "Francis", "Eddy", hingga "Eva" secara identik dijual di sebuah platform bernama Reallusion Content Store.
Yang lebih mengejutkan adalah harganya.
Setiap model karakter 3D tersebut dijual dengan harga $43.50, atau jika dirupiahkan sekitar Rp 700 ribuan.
Baca Juga: Sampek Engtay Van Java di YouTube 'Perfiki TV' Juga Ikut Dibanjiri Kritik Publik
Dengan kata lain, fondasi utama dari sebuah film animasi—yaitu desain karakternya—dibangun bukan melalui proses kreatif yang panjang, melainkan dengan beberapa kali klik "Add to Cart".
Apa Itu 'Asset Flip'? Jalan Pintas yang Dicela di Industri Kreatif
Dalam dunia kreatif digital (terutama game dan animasi), praktik ini dikenal dengan istilah "Asset Flip".
Ini adalah praktik di mana seorang developer/kreator membangun sebagian besar karyanya bukan dari nol, melainkan dengan membeli aset-aset yang sudah jadi (karakter, lingkungan, properti) lalu menggabungkannya menjadi sebuah produk baru dengan sedikit atau tanpa modifikasi.
Meskipun tidak ilegal (karena asetnya dibeli secara sah), praktik ini sangat dicela dan dianggap sebagai jalan pintas yang malas dan tidak kreatif.
Untuk sebuah proyek film komersial yang tayang di bioskop nasional, penggunaan aset jadi untuk karakter utama adalah sebuah aib profesional.
Tag
Berita Terkait
-
Sampek Engtay Van Java di YouTube 'Perfiki TV' Juga Ikut Dibanjiri Kritik Publik
-
Wamen Bantah Danai Film Merah Putih One for All, Medsos Ekraf Pernah Singgung Potensi Kolaborasi
-
Bau KKN Kental? Film Merah Putih One For All Sukses Serobot Antrean 200 Judul Lain
-
Berapa Harga Aset Animasi di Reallusion Content Store? Disebut Mirip Film Merah Putih One for All
-
Mengenal Reallusion Content Store, Benarkah Film Merah Putih One for All Pakai Aset dari Sana?
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
Terkini
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Kemensos dan Kemendikbud Harus Jelaskan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tuan Rondahaim Saragih Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Bobby Nasution: Napoleon der Bataks
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN
-
Fokus Baru KPK di Proyek Whoosh: Bukan Pembangunan, Tapi Jual Beli Lahan yang Bermasalah!
-
Misteri Pelaku Bom SMAN 72: Kenapa Dipindah ke RS Polri dan Identitasnya Dirahasiakan?
-
Tangis Haru 32 Tahun: Kisah Marsinah, Buruh Pabrik yang Dibunuh, Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Terungkap! Sebelum Ledakan di SMAN 72, Pelaku Tinggalkan Pesan Misterius di Dinding Kelas
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto