Ironi Sang Algojo: Dari Pahlawan menjadi Tersangka
Ironisnya, di puncak popularitasnya, Samad sendiri tersandung masalah hukum. Pada tahun 2015, ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pemalsuan dokumen.
Kasus ini, yang oleh banyak pihak dianggap sebagai serangan balik atas penetapan Komjen Budi Gunawan (saat itu calon Kapolri) sebagai tersangka oleh KPK, membuat Presiden Jokowi memberhentikan sementara Samad dari jabatannya.
Kini, bertahun-tahun setelahnya, Samad kembali berhadapan dengan proses hukum. Namanya masuk dalam daftar 12 terlapor dalam kasus ijazah Jokowi, diduga karena konten di kanal YouTube miliknya, "Abraham Samad SPEAK UP", yang kerap mengundang tokoh-tokoh kritis terhadap pemerintah.
Samad mengaku heran namanya diseret.
“Saya heran juga kalau dijadikan terlapor dalam kasus ijazah Jokowi. Sebab, saya tidak ada hubungannya dengan kasus ijazah Jokowi,” katanya.
Gelombang Dukungan dan Perlawanan Terhadap "Kriminalisasi"
Pemanggilan Abraham Samad memicu gelombang dukungan dari berbagai tokoh nasional. Mantan Menko Polhukam Mahfud MD, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, hingga para aktivis antikorupsi seperti Novel Baswedan dan Feri Amsari ramai-ramai menyuarakan penolakan terhadap upaya kriminalisasi.
“Saya menolak jika Abraham Samad dikriminalisasi,” ujar Mahfud MD dalam sebuah pernyataan video.
Baca Juga: Viral Pria Lulusan S1 dan Jago Bahasa Inggris jadi Pemulung, Gibran Disorot: 19 Juta Pekerjaan Mana?
Samad sendiri menegaskan tidak akan tinggal diam. Ia bahkan siap "pasang badan" untuk para aktivis lain yang juga dilaporkan.
Ia mengkritik keras langkah Jokowi yang melaporkan para pengkritiknya, sebuah tindakan yang ia anggap tidak elok bagi seorang negarawan.
"Siapapun orang yang berada di belakang kasus ini, yang ingin mengkriminalisasi 12 orang ini, akan saya hadapi sampai titik darah penghabisan," tegasnya dalam sebuah deklarasi menolak kriminalisasi.
Berita Terkait
-
Kasus Ijazah Jokowi, Petisi Dukungan ke Abraham Samad Beredar: Hentikan Teror!
-
Viral Pria Lulusan S1 dan Jago Bahasa Inggris jadi Pemulung, Gibran Disorot: 19 Juta Pekerjaan Mana?
-
Terpidana jadi Komisaris BUMN, Kontroversi Silfester Matutina Ikut Seret Nama Erick Thohir!
-
Silfester Matutina Tak Dipenjara Meski Terpidana Kasus JK, Mahfud MD Ngaku Ngeri: Menakutkan jika...
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!